Monday, September 1, 2014

LINTAS KARIMUN : BANYAK PROYEK FISIK BERALIH FUNGSI DAN TERBENGKALAI

Jamaluddin SH
PERENCANAAN yang tidak matang dapat mengakibatkan anggaran negara terbuang sia-sia. Dan, itu bisa terlihat dari munculnya berbagai persoalan terhadap beberapa proyek fisik yang direncanakan, telah beralih fungsi hingga ada yang terbengkalai.
            Antara lain beralih fungsinya gedung EXPO kerajinan  Karimun yang saat ini menjadi gedung perpustakaan, Terminal Kolong yang dialihfungsikan menjadi tempat uji kir Dinas Perhubungan. Tempat lapak pedagang ikan Pasar Puan Maimun Blok A yang baru dibangun, akhirnya  dirobohkan lalu dijadikan tempat usaha lainnya, pembebasan lahan untuk pembangunan terminal  jalan poros yang dianggarkan Rp 1,8 milyar akhirnya menjadi lahan tidur.
            Selain itu, terjadinya perubahaan lokasi  pembangunan gedung KCC yang terletak di Costal Area berpindah pada titik lokasi lain dari rencana pembangunan awal. “Merubah sebuah perencanaan dari proyek ketika sedang dikerjakan dan merubah fungsi dari fisik bangunan yang telah menjadi aset daerah tentunya akan berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara yang merupakan duit rakyat,” ujar Retno kepada Hendri dari FAKTA.
            Selain beralih fungsi, sebuah gedung yang merupakan aset pemerintah daerah ada juga yang terbengkalai, seperti pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) yang direncanakan dibangun di daerah Smemal Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, hingga saat ini dibiarkan telantar.
            Pembangunan RPH dengan duit rakyat tersebut kini nyaris tertutup oleh tingginya pepohonan. Selain RPH, proyek tempat pelelangan ikan (TPI) yang terletak di daerah Parit Rempak, Kecamatan Meral, pun nyaris bernasib sama. Terhadap proyek pembangunan TPI yang bersumber dari dana APBN dan APBD tersebut, pihak  kejaksaan telah melakukan tindakan hukum dengan menetapkan beberapa orang sebagai tersangka hingga sampai ke pengadilan. “Namun, TPI Parit Rempak tersebut hingga saat ini belum juga bisa dipergunakan,” ungkapnya.
            Ketua Komisi A DPRD Karimun, Jamalludin SH, saat ditemui FAKTA mengatakan, ia merasa kecewa dengan kinerja para SKPD dalam mengajukan sebuah perencanaan proyek fisik. Aset-aset daerah yang seharusnya bisa dimanfaatkan dan  memiliki nilai komersial dan diharapkan mampu menambah PAD bagi daerah, namun akhirnya menjadi sia-sia.
            Jamaludin SH juga sangat menyayangkan jika proyek-proyek fisik yang telah menguras duit rakyat tersebut beralih fungsi dari rencana semula. “Apalagi sampai  terbengkalai,” ujarnya. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment