KISRUH penerimaan siswa baru di SMAN 5 Sagulung
belum rampung. Orangtua siswa banyak yang memaksa anaknya daftar di SMAN
tersebut. Kendati daya tampung sekolah sudah melebihi kapasitas, calon wali
murid masih tetap ngotot.
Akhirnya,
Rabu (16/7) Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho, melakukan
inspeksi mendadak (aidak) ke SMAN 5. Toh tak berhasil menuntaskan kekisruhan
tersebut. Bahkan, niat baiknya untuk meluruskan permasalahan menyusul adanya
isu pungli sebesar Rp 5,92 juta terhadap 82 siswa yang tidak terakomodir, juga
tidak berhasil.
Dikatakan
Udin, pihak sekolah yang ditemuinya menolak untuk memberikan data jumlah siswa
yang sudah diterima. Penolakan itu, katanya, muncul akibat instruksi Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Batam melalui Andi Agung. “Ini bukti adanya kongkalikong pungli. Kenapa harus
ditutupi ? Itulah yang membuat adanya kecurigaan,” ujarnya.
Ditanya
mengenai instruksi Disdik Batam untuk tidak memberikan data jumlah siswa baru,
kata Udin, itu sebagai pertanda adanya unsur pembiaran adanya pungli di
sekolah-sekolah. Seharusnya Disdik Batam memberikan tindakan tegas dengan
memberikan aturan yang jelas.
Saat
ini di SMAN 5 Sagulung membuka 10 lokal untuk 288 siswa melalui online, 72
siswa dari bina lingkungan, serta ada penambahan baru sebanyak 41 orang. Total
keseluruhan yang diterima berjumlah 401 siswa. “Kalau data tak sesuai, kita
nyatakan pungli,” tegasnya.
Sementara
itu. Kepala SMAN 5 Sagulung, Karyati, ditemui Abd Gopur dari FAKTA di ruangannya,
membenarkan pihaknya tidak memberikan data jumlah siswa baru kepada angota DPRD
Batam semata-mata karena ada instruksi dari Disdik Batam. (F.947)web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment