SETELAH SDN PENJARINGAN
SARI 1,
PEMKOT RESMIKAN LAGI BANGUNAN BARU SMPN 44
Walikota meminta
kepada seluruh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Surabaya agar berdiskusi untuk menciptakan muatan lokal berupa ekstrakulikuler bagi daerah dengan cluster khusus |
BEBERAPA langkah Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya menciptakan lingkungan belajar mengajar yang
lebih nyaman bagi para siswa, perlahan mulai menampakkan hasil. Setelah meresmikan
bangunan baru SDN Penjaringan Sari 1, Selasa pagi (22/9) pemkot kembali
melakukan seremonial peresmian bangunan baru milik SMPN 44 di kawasan Sidodadi,
Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto.
Peresmian gedung sekolah itu dilakukan
langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan dihadiri oleh Sekretaris
Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, perwakilan DPRD Kota Surabaya, jajaran
SKPD Pemkot Surabaya, Muspika Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir, serta
tokoh masyarakat Kelurahan Simolawang.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan
(Dispendik) Surabaya, Ikhsan, berharap dengan dibangunnya gedung yang baru
milik SMPN 44 ini para siswa bisa lebih berkonsentrasi belajar, sehingga bisa
lebih mencetak prestasi, dan para guru serta kepala sekolah bisa lebih semangat
dalam bekerja.
Walikota Surabaya dalam sambutannya di hadapan
para guru dan siswa menjelaskan, gedung SMPN 44 awalnya satu area dengan SDN
Sidotopo 4, menyebabkan para siswa kesulitan dalam berkonsentrasi saat belajar.
Walikota juga berpesan kepada para guru dan
kepala sekolah yang hadir untuk memberikan ekstrakulikuler khusus berupa
pelatihan menjahit. “Saya menitipkan pesan kepada semua guru dan kepala sekolah
untuk memberikan ekstrakulikuler khusus seperti pelatihan menjahit kepada
siswa, supaya ketika siswa lulus mampu memiliki keterampilan menciptakan
barang. Nanti, pemkot akan membantu dalam pemenuhan fasilitasnya,” imbuh walikota
perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini.
Bu Risma (sapaan akrab walikota) juga meminta
kepada seluruh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Surabaya agar
berdiskusi untuk menciptakan muatan lokal berupa ekstrakulikuler bagi daerah
dengan cluster khusus. Selain itu, Bu Risma juga berpesan agar terus menjaga
kebersihan sekolah, karena kebersihan adalah cerminan wajah sekolah. Selain
itu, pihaknya akan siap membantu jikalau sekolah dengan tiga tingkat ini
kesusahan dalam menjaga kebersihan dan perawatan lingkungan sekolah.
“Para MKKS diharapkan bisa bersinergi untuk
menyempurnakan ide muatan lokal bagi kawasan dengan cluster khusus. Nantinya,
ide tersebut akan dibahas bersama dengan Dinas Pendidikan. Selain itu, jika
pihak sekolah mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan, harap ada laporan.
Nanti, pemkot akan mengirim petugas kebersihan,” tegas walikota.
Setelah melakukan penandatanganan di atas
prasasti dan pengguntingan untaian bunga melati sebagai tanda diresmikannya
bangunan sekolah itu, walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala
SMPN 44 langsung melakukan peninjauan para siswa di kelas. Di kelas, walikota
berpesan kepada para siswa untuk fokus dengan proses belajar mengajar, dan
meminta agar tidak memainkan telepon genggam selama proses belajar mengajar. “Kalau
kalian main handphone, konsentrasi kalian akan terpecah, dan tidak paham dengan
pelajaran sekolah. Sehingga di rumah masih harus mempelajari lagi apa yang
diajarkan tadi, bukan belajar untuk materi esoknya,” tegas walikota.
Senada dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala
SMPN 44, Anik Anggriani, berharap dengan diresmikannya bangunan baru sekolah
yang dipimpinnya ini para siswa lebih bisa berkonsenstrasi dalam belajar.
Mengenai ekstrakulikuler, SMPN 44 telah memiliki ekstrakulikuler bertaraf
nasional untuk memenuhi minat dan bakat para siswanya, seperti silat, tari,
futsal dan karya ilmiah remaja. “Para wali kelas juga sering melakukan home
visit jika dirasa ada siswa yang menurun prestasinya”.
Sekolah yang telah memiliki 24 rombongan
belajar ini, nantinya akan segera melengkapi diri dengan perpustakaan,
laboratorium komputer, laboratorium musik dan rumah jamur. Ke depan, sekolah
yang mampu menampung 850 siswa ini akan menambah lagi 15 ruangan yang
diperuntukkan kelas, laboratorium IPA, dan ruang guru. Karena sekolah belum
memiliki kantin, para siswa dihimbau untuk membawa makanan dari rumah.
“Karena ini hari pertama para siswa pindah,
minggu ini kami himbau bagi para siswa untuk membawa bekal dari rumah. Minggu
depan akan dibuatkan kantin sementara di bagian lobby utama. Untuk perpustakaan,
lab komputer, lab musik dan rumah jamur sedang dalam proses pindah dari
bangunan lama. Tahun depan akan ada perluasan bangunan yang nantinya akan
diperuntukkan bangunan kelas, laboratorium IPA dan ruang guru,” imbuh perempuan
asal Nganjuk ini.
Setelah melakukan kunjungan ke kelas,
walikota dengan didampingi sekretaris daerah dan rombongan SKPD Pemkot Surabaya
berkunjung ke Puskesmas Sidotopo yang letaknya bersebelahan dengan SMPN 44,
dan baru dibuka di hari yang sama. Di
sana, walikota melakukan peninjauan fasilitas yang dimiliki puskesmas
bertingkat dua ini. Kemudian walikota menyempatkan untuk berkunjung ke Sekolah
Islam Taswirul Afkar untuk bertemu dengan para siswa yang ada di sana. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment