Sejumlah LSM &
Ormas Muba Minta Agar Masyarakat
Pengebor Minyak Secara Tradisional Muba Dibina
Salah satu lokasi penambangan minyak secara tradisional di Muba |
PENGUSAHA minyak yang
menampung hasil tambang rakyat secara tradisional dan pengelola sumur tua serta
sumur eks Belanda di beberapa wilayah dalam Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)
makin menggila. Mereka menggunakan alat angkut jenis truk bermerek Pertamina
dan truk angkut lainnya, sementara ada juga yang menggunakan mobil boks dengan
jumlah yang tidak sedikit lalu-lalang melintas Kabupaten Muba dengan tujuan
Pertamina. Sedangkan oleh penampung (cukong), minyak dari penambang tradisional
itu diangkut tongkang dengan tujuan luar negeri atau keluar Pulau Jawa. Anehnya,
aksi para pengusaha minyak tersebut sepertinya lancar-lancar saja tanpa ada
kendala apa pun. Sementara masyarakat para penambang minyak secara tradisional
yang ada masih saja kucing-kucingan dengan aparat, namun yang ikut dalam
pengusaha minyak lancar-lancar saja.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti
Aliansi LSM Kabupaten Muba, LIFER-RI Kabupaten Muba, Aliansi LSM dan Ormas
Bersatu Sumatera Selatan Kabupaten Muba menyoroti kegiatan tersebut karena
proses pengelolaan minyak yang mereka lakukan itu dinilai ilegal dan tidak
sesuai prosedur. Apalagi mereka dengan seenaknya menggunakan nama atau merek
Pertamina. Belum lagi masalah lingkungan sebagai dampak dari kegiatan yang
mereka lakukan tersebut.
Seperti yang dikatakan Ketua LIFER-RI Kabupaten
Muba, Ariyanto, saat dikonfirmasi Suharto dari FAKTA bahwa pihaknya sudah
menurunkan tim ke lapangan untuk melihat langsung produksi hulu, kerusakan lingkungan
sampai dengan alat angkut yang digunakan para pengusaha. “Menurut pengamatan
lembaga kami semua itu diduga ilegal dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ke depan kita akan membentuk tim bersama dengan pihak Pemkab dan DPRD Muba,
serta aparat TNI dan kepolisian, begitu juga pihak Distamben, Dinas Perhubungan
Muba,” tegasnya.
Demikian juga menurut Ketua Aliansi
LSM-FKPM-SPLS Kabupaten Muba, Drs M Nuh Soleh, lembaganya memang sudah sejak
lama menyoroti tentang adanya permainan dalam pengelolaan minyak yang ada di
Muba. Namun sejauh ini belum ada upaya dari pihak pemda untuk menertibkan masalah
itu. Padahal minyak yang dihasilkan masyarakat melalui penambangan secara
tradisional tersebut adalah hasil dari bumi Muba, tentu hasilnya seharusnya untuk
meningkatkan PAD Muba dan kesejahteraan masyarakat Muba itu sendiri, bukan cuma
para cukong,” jelasnya. (F.972) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment