Dunia Saja Mengakui Kepemimpinan Risma
Masak Warga Surabaya Tidak Memilihnya
Lagi ?
H Andy Sudirman SH |
ITULAH yang dikatakan oleh H Andy Sudirman SH yang mengaku sudah
mengenal Tri Rismaharini 20 tahun lalu, sewaktu keduanya berada di lingkungan
berbeda namun satu komplek di kawasan Jl Jimerto, Surabaya.
Ketika itu Andy Sudirman masih
aktif sebagai Anggota DPRD Kota Surabaya dan Risma menjadi pegawai Pemkot Surabaya
serta sempat menjadi Kasi Bappeda Pemkot Surabaya.
Andy ketika itu dikenal
sebagai anggota dewan yang vokal dan dekat sekali dengan wartawan media cetak maupun elektronik. Dalam perjalanan selanjutnya Andy pernah menjadi advokat,
menjadi pengembang properti, sehingga ia pun piawai soal
politik, ekonomi dan tentu saja piawai soal hukum.
Maka, wajar apabila
ada gonjang-ganjing soal pilkada, Andy yang layak disebut sebagai pengamat
politik mampu melihat siapa seharusnya yang layak memimpin kembali sebagai Walikota
Surabaya.
“Mengapa warga Surabaya memilih
sosok lain ? Dunia saja mengakui kepemimpinan Risma,” tegas Andy yang
menjelaskan bahwa berulang kali dunia internasional telah memberikan penghargaan kepada Risma atas keberhasilan dan
ide-idenya yang menggemparkan dunia.
Paling gres adalah mampu menghapuskan
pelacuran di kawasan Dolly, di samping tempat pelacuran lainnya. Menurut Andi, sejak
zaman baehula, pelacuran di Dolly tidak ada yang berani mengusik apalagi menghapusnya. Akan
tetapi pada saat Risma menjadi Walikota Surabaya, Dolly sirna, diikuti oleh
sirnanya tempat pelacuran lainnya di Surabaya.
Sebagai umat Islam, kita
bangga dengan keadaan tersebut. Sebab
sebutan Surabaya sebagai Kota Pelacuran, kata Andy, telah musnah di mata dunia.
“Itu berkat perjuangan gigih Bu Risma yang prihatin melihat kaum Hawa yang
menjadi budak nafsu,” tegasnya.
Penelitian
panjang
Ir Tri Rismaharini MSc |
Sebuah lembaga di Amerika yang
memberikan penghargaan atas keberhasilan Risma di berbagai bidang, utamanya di bidang
ekonomi, dikatakan Andy, tentunya memerlukan penelitian panjang.
Setengah bergurau, Andy
mengatakan, seandainya Risma ingin menjadi walikota di salah
satu kota di Amerika, tentulah warga di sana akan menerimanya dengan
tangan terbuka. Sebab yang memberikan penghargaan melalui penelitian
panjang dan profesional itu berasal dari Amerika. “Logikanya kan begitu,” tegasnya
singkat.
Andy melihat bahwa di antara
sekian keberhasilannya memimpin warga Surabaya, yang mencolok
adalah keberhasilan Risma dalam mengelola ekonomi, seperti UKM Mandiri yang tidak
terpengaruh oleh naik-turunnya kurs dolar terhadap rupiah. Sebagian orang
sempat heran karena Risma mendalami disiplin ilmu di ITS (Institut Teknologi
Surabaya), namun mampu mengelola ekonomi dengan baik dan menjalankan pemerintahan
dengan baik pula.
Ekonomi adalah dominan. Kalau ekonomi
baik, pendidikan juga baik. “Kalau nggak baik, pendidik (guru) akan
dibayar dengan apa ? Yang lebih luas lagi, kalau ekonomi baik maka pemerintahan
akan
berjalan baik pula.
Keberhasilan seorang pemimpin jangan dilihat dar latar
belakang disiplin ilmunya, karena banyak pemimipin yang sukses bukan karena disiplin ilmunya. Bung Karno, Presiden Jokowi, keduanya
bergelar insinyur, tapi nyatanya dapat menjalankan roda pemerintahan
dengan baik. Begitu juga dengan Bu Risma”.
Andy berterus terang, bukan melihat Risma,
akan tetapi adanya sebuah pengakuan dari dunia internasional (PBB) dan sebuah lembaga di Amerika bahwa walikota
terbaik adalah Risma, Walikota Surabaya yang sekarang ikut dalam bursa
pilkada lagi
untuk periode 2015-2020, bersaing dengan pasangan Rasio-Luci.
Dunia saja mengakui kepemimpinan Risma,
masak warga Surabaya tidak memilihnya lagi ?. “Kalau
saya pribadi, jelas memilih Bu Risma lagi sebagai Walikota Surabaya. Picik kalau saya tidak memilih
Bu
Risma,” tegas Andy sambil berpesan kepada Risma ketika secara tidak sengaja
bertemu di salah satu mall saat beli handphone. Pesan singkatnya,“Jangan mundur,
bukan Anda yang ingin menjadi walikota tetapi warga
Surabaya yang menginginkan Anda menjadi walikota lagi”. (Moh.Dawam) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment