Tuesday, March 21, 2017

SOLO RAYA

Peringatan Hari Tani Nasional 2016

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, didampingi Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, saat menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jateng 
Tahun 2016 kepada para penerima.
PERINGATAN Hari Tani Nasional 2016 di Jawa Tengah diselenggarakan di Balai Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada hari Sabtu (24/9).  
Perayaan Hari Tani ini dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH MM, beserta Forkopimda serta jajaran Dinas Pertanian dan Gapoktan se-Jawa Tengah dengan mengambil tema "Gotong-royong Mewujudkan Jawa Tengah Sebagai Sentra Pangan Unggulan".
Acara ini dihadiri pula sekitar 1.500 orang petani perwakilan Gapoktan dari 29 kabupaten di Jawa Tengah. Acara ini ditandai dengan panen raya padi premium oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH MH, dalam sambutannya pertama mengapresiasi Pemprov Jateng atas terpilihnya Kabupaten Sukoharjo sebagai lokasi kegiatan peringatan Hari Tani Nasional Tingkat Jawa Tengah. Di samping itu bupati mendoakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dapat memimpin rakyat Jateng kembali dalam periode selanjutnya.    
Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Peringatan Hari Tani Nasional yang diadakan setiap tahun ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan bukan hanya acara seremonial saja. Dalam sarasehan dialog dengan para petani di sela-sela sambutannya, gubernur menemukan aduan kualitas penyaluran beras raskin yang jelek dan banyak kutunya sebagaimana yang diadukan oleh salah satu petani Girimarto, serta gubernur berharap bulan depan segera dibenahi di wilayah itu.
Selain itu Gubernur Jateng beserta jajarannya sedang menyiapkan data yang valid untuk keperluan basis data pertanian yang meliputi luas lahan pertanian hingga produktifitas lahan di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
"Kami dorong asuransi dibayar negara. Jadi, ada perlindungan kepada petani ketika gagal panen dan negara hadir untuk melindungi mereka," ungkap Ganjar Pranowo.
Sementara asuransi pertanian didorong agar petani tidak merugi terlalu besar ketika mereka gagal panen. Premi asuransi yang dibayarkan untuk lahan seluas satu hektar sejumlah Rp 36.000.
"Kalau gagal panen, misalkan kena banjir, akan dapat ganti rugi Rp 6 juta," ungkap Gubernur Jateng.
Dengan data yang baik, kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran, dengan kebijakan tersebut perlindungan kepada para petani bisa terjamin lebih baik.
Di akhir sambutannya, Gubernur Jateng berharap di hari tani ini perlindungan petani menjadi lebih baik sehingga kebijakan publik yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran.  

Dalam acara ini pula gubernur didampingi Bupati Sukoharjo menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jateng Tahun 2016 kepada para penerima. Penghargaan ini berguna menumbuhkan dan mendorong kreativitas dan partisipasi masyarakat dan motivasi dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan di Provinsi Jawa Tengah. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment