Pj Bupati Hadiri
Pelantikan PCNU Kabupaten Sukoharjo
Pj Bupati Sukoharjo,
Drs Agus Santosa, berjabat tangan dengan Ketua Umum PBNU, Prof Dr K H Said Aqil
Sirodj MA, dalam acara pelantikan PCNU Kabupaten Sukoharjo 2015 – 2020 |
ACARA pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
(PCNU) Kabupaten Sukoharjo periode 2015-2020 berlangsung pada hari Selasa malam
(26/1). Acara yang digelar di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Setda Kabupaten
Sukoharjo ini mengambil tema "Meneguhkan Khidmat NU Dalam Menjaga NKRI Dan
Membangun Masyarakat Sukoharjo Dengan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah An
Nahdliyin".
Acara
pelantikan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Prof Dr K
H Said Aqil Sirodj MA, serta K H Ubaidillah Shodaqoh (Rois Syuriah PWNU Propinsi
Jateng), Pj Bupati Sukoharjo, Drs Agus Santosa, Forkompimda serta ormas Islam
dan sebanyak 5.000 warga nahdliyin.
Dalam
prosesi pelantikan kepengurusan PCNU Kabupaten Sukoharjo dan segenap jajarannya
itu diawali dengan pembacaaan surat keputusan PBNU No.32/A.II.04.d/01/2016
tanggal 28 Rabiul Awal 1437 H/9 Januari 2016 tentang susunan PCNU Kabupaten
Sukoharjo masa khidmat 2015-2020. Adapun susunan PCNU Kabupaten Sukoharjo tersebut
adalah Rais Syuriyah, Drs K Abdullah Faishol MHum, Katib Syuriyah, Sulhani
Hermawan MAg, Ketua Tanfidziyah, H Moh Nagib Sutarno SAg MM, Sekretaris, Moh
Lasimin SPd, dan Bendahara, H Sunardi Widiyanto SE.
Dalam
amanatnya, Ketua Tanfidziyah, Drs K. Abdullah Faishol, menegaskan, momen
pelantikan dan musyawarah kerja PCNU Sukoharjo sangat tepat terkait makna
spirit Maulidurrosul Muhammad SAW 1437 dan Harlah NU 90 Tahun. Adapun maksud dan tujuan acara ini antara
lain keabsahan legalitas formal keberadaan PCNU Sukoharjo 2015-2020, menentukan
langkah yang strategis, teknis, terarah dan terpadu program NU dan meneguhkan
khidmat NU menjaga NKRI dan membangun Sukoharjo Makmur.
Sedangkan
Pj Bupati Sukoharjo dalam sambutannya pertama mengapresiasi kegiatan ini dan
berharap dengan dilantiknya kepengurusan PCNU ini dapat meningkatkan sinergisitas
dalam rangka pembangunan di wilayah Kabupaten Sukoharjo serta terciptanya
kerukunan antarumat beragama, terciptanya kondusifitas sehingga tercipta
kenyamanan dalam beribadah serta roda pembangunan dapat berjalan dengan baik.
Ketua
Umum PBNU, Prof Dr K H Said Aqil Sirodj MA, menegaskan, meski umat Islam
terbesar di dunia ada di Indonesia, namun bagi NU Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sudah final. Said menerangkan, final karena NU sadar bahwa
rakyat Indonesia mempunyai latar agama yang berbeda bukan hanya umat Islam.
"Salah satunya prinsip NU adalah toleransi. Jadi, NU adalah jangkar
utuhnya NKRI," tuturnya.
Lebih
jauh warga nahdliyin diharapkan tidak boleh ada permusuhan dengan sesama umat
beragama. Prinsip-prinsip NU yang mengedepankan toleransi dan keseimbangan
itulah yang akan menjaga stabilitas negara dan bangsa. Sehingga aksi-aksi
terorisme tidak dikenal di tubuh NU. "Makanya, saya meminta warga NU
benar-benar melaksanakan ajaran aswaja yang dijalankan oleh para pendiri
NU," tandasnya. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment