Program 1 Milyar
Pohon
Wujud Kepedulian Terhadap Lingkungan
Bupati Simeulue, Drs H Riswan NS, saat menanam pohon |
BUPATI Simeulue, Drs H Riswan NS, pada saat
pelaksanaan program pemerintah menanam 1 milyar pohon yang digelar di tepi
Pantai Desa Situbuk, Kecamatan Teupah Tengah, dalam arahannya mengatakan,
program pemerintah menanam 1 milyar pohon harus kita laksanakan dengan baik,
karena hal itu sebagai wujud kepedulian kita terhadap lingkungan dan merobah
tingkah laku manusia yang semula hanya menebang, ke sifat yang lebih baik dan
suka menanam pohon. “Jangan seperti yang kita lakukan hari ini, kita menanam
pohon sementara di hadapan kita ada pohon yang ditebang. Kebetulan pada acara
ini ada pohon yang sudah ditebang. Hal ini sudah bertolak belakang dengan program
yang kita lakukan ini”.
Bupati
mengharapkan kepada seluruh masyarakat Simeulue agar melaksanakan penanaman
pohon bukan hanya jenis mahoni dan gaharu akan tetapi tanamlah yang dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat, seperti tanaman cengkeh, karet, pala dan lain
sebagainya yang dapat mendatangkan hasil dan merobah perekonomian masyarakat
itu sendiri.
“Kabupaten
Simeulue sedang melaksanakan penanaman sejuta karet tetapi masyarakat bukan
meminta berapa batang jumlah karet yang diberikan, tetapi berapa gaji saya
untuk menanam dan berapa upah pagar. Berbeda dengan orang-orang tua kita dulu,
mereka tidak diberikan bantuan dari pemerintah tetapi mereka sanggup menanam
sendiri ribuan batang cengkeh, bahkan mereka pun tidak meminta upah. Ke depan saya mengharapkan
kepada Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Simeulue agar tidak lagi menganggarkan
dana tersebut,” ujar bupati.
Riswan juga menginstruksikan kepada seluruh
kepala dinas agar gedung-gedung pemerintahan dan sekolah-sekolah ditanami pohon
yang menghasilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di
sisi lain Bupati Simeulue sangat menyayangkan tindakan mahasiswa Simeulue yang
menggelar aksi demo di kantor Gubernur Aceh yangmenyebutkan bahwa akan masuk ke
Simeulue sebanyak 1.100 kepala keluarga (KK) transmigrasi. “Padahal yang benar
adalah 50 KK termasuk 10 KK transmigrasi lokal. Saya meminta kepada seluruh
orangtua yang anaknya kuliah di luar daerah agar memberikan pengarahan agar
tidak terprovokasi oleh orang-orang yang menghembuskan isu untuk menjatuhkan Bupati
dan Wakil Bupati Simeulue. Negara kita adalah NKRI jadi siapa pun yang tinggal
dan mencari makan di Simeulue tidak ada satu orang pun yang dapat menolaknya
karena transmigrasi adalah program pemerintah pusat yang harus kita patuhi. Kalau
kita menolak mereka bagaimana nanti nasib anak-anak kita yang sedang menimba
ilmu di luar daerah bila mereka juga menolak anak-anak kita dalam mencari ilmu
dan tinggal di luar daerah tersebut, seperrti di Pulau Jawa, Medan, Banda Aceh
dan daerah lainnya di Indonesia”. (Mohd.
Azis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment