Jalan
Exxon Mobil Yang Rusak Parah Hanya Ditambal Tanah Dan Kerikil
SELURUH bagian jalan Exxon
Mobil Pertamina Arun Field Lhoksukon Aceh Utara sudah sejak lama penuh lobang
menganga tidak pernah dirawat dengan sempurna. Akibatnya, masyarakat di lingkungan
Exxon Mobil mau tak mau harus menggunakan jalan tersebut walau sangat
terganggu. Banyak pula pengendara sepeda motor yang menjadi korban gara-gara
terporosok ke lobang jalan Exxon Mobil tersebut.
Pihak yang berwenang maupun para
wakil rakyat setempat bagaikan tak mau tahu apa yang telah dilakukan Exxon
Mobil yang menelantarkan jalannya semau gue saja sementara hasil minyak dan gas
bumi Aceh siang-malam dikuras Exxon Mobil Pertamina. Pihak Exxon Mobil Pertamina
sepertinya ogah pula memberikan jalan yang bagus untuk masyarakat.
Hingga berita ini dibuat pun jalan
Exxon Mobil Pertamina dari Point A menuju Bukit Indah sepanjang 31 km masih dalam
keadaan rusak berat. Jalan Exxon Mobil Pertamina dari Cluster III Matang Kuli
menuju Cluster 1 Aron (Simpang Cibrek) sepanjang 11,5 km juga masih dalam keadaan
rusak sangat parah. Pun dengan jalan Exxon Mobil Pertamina dari Arun 1 Desa
Rangkaya Blang Jreun menuju Simpang Landeng Lhoksukon sepanjang 5,5 km masih dalam
keadaan rusak berat. Namun semua itu seperti diabaikan saja oleh pihak Exxon
Mobil Pertamina.
Berdasarkan pantauan FAKTA, sejak
tanggal 28 Februari 2016 jalan Exxon Mobil Pertamina yang rusak berat tersebut
hanya ditambal dengan tanah campur kerikil seperti yang pernah dilakukan pihak
Exxon Mobil pada tahun-tahun sebelumnya. Bukannya dibangun permanen kembali
dengan pengaspalan. Masyarakat setempat mengatakan, kalau jalan itu cuma
ditambal dengan tanah tanpa pengaspalan maka tak sampai 3 bulan tanah-tanah itu
akan habis disiram hujan dan akan terlukis lobang-lobang besar kembali seperti
sebelumnya.
T Fakhrizal, Humas Exxon Mobil Pertamina,
saat dihubungi FAKTA via telepon
mengatakan bahwa jalan Exxon Mobil Pertamina yang rusak itu sudah diajukan
perbaikan pengaspalannya ke kantor pusat Exxon Mobil Pertamina di Jakarta. “Namun
masih menantikan proses administrasinya untuk membangun kembali secara permanen
dengan aspal,” kata T Fakhrizal sambil menambahkan bahwa langkah penimbunan
dengan tanah dan kerikil pada jalan yang rusak itu dilakukan hanya bersifat sementara
sambil menantikan rampungnya proses administari dari kantor pusat di Jakarta.
Samsuddin JS, Ketua Komisi D DPRK
Aceh Utara yang secara khusus membidangi pembangunan, mengatakan, pihaknya
telah mengadakan audiensi dengan pihak Exxon Mobil tentang kerusakan jalan di sekitar
Exxon Mobil itu atas laporan masyartakat. Kata Samsuddin, menurut Jailani,
Kepala Humas Exxon Mobil, mereka masih menantikan proses administrasinya
melalui SKK Migas Pertamina Jakarta.
“Kalau jalan itu diusulkan untuk
dibangun dengan dana APBK Aceh Utara jelas tidak boleh. Karena jalan itu adalah
milik Exxon Mobil, bukan milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara,” kata
Samsuddin.
Namun Samsuddin mengaku dalam
waktu dekat akan mengadakan audiensi dengan pihak Pertamina, karena sekarang
Exxon Mobil berada di bawah Pertamina SKK Migas. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment