Jalan Mulus,
Bupati Wahid Raih Government Award 2016
DALAM tiga tahun
terakhir, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU),
Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), memperlihatkan perkembangan dan kemajuan yang
pesat. Hampir seluruh jalan utama menuju ibu kota kecamatan sudah rata dan
mulus. Sejumlah jembatan yang sebelumnya terbuat dari kayu ulin pun kini telah
berganti dengan rangka baja.
Semua itu tak
lepas dari tekad dan kesungguhan Bupati HSU, Drs H Abdul Wahid HK MM MSi, yang
menginginkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah HSU. Ia
menegaskan agar tidak ada lagi jalan utama menuju kecamatan yang berlobang-lobang.
“Jika memang ada jalan yang rusak, secepatnya diperbaiki,” ujarnya.
Patut diketahui,
hingga akhir 2015 lalu, sekitar 80 persen jalan menuju ibu kota kecamatan di
Kabupaten HSU sudah mulus beraspal. Tinggal tersisa 20 persen pada jalan yang
menghubungkan Desa Kalintamui, Kecamatan Banjang, dengan Kecamatan Amuntai
Utara. Tercatat, pada 2013 ruas jalan darat yang diperbaiki sepanjang 15,05 km.
Kemudian pada 2014 sepanjang 8,74 km, dan pada 2015 sepanjang 57, 297 km.
Sehingga total ruas jalan yang telah diperbaiki mencapai 81,052 km dari
keseluruhan ruas jalan di HSU sepanjang 328,823 km.
Wahid yakin
pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur akan bisa meningkatkan roda
perekonomian dan taraf hidup masyarakat. Sebab itu, ia bersyukur alokasi
anggaran pembangunan infrastruktur setiap tahun terus meningkat. Jika pada 2014
alokasi anggarannya hanya Rp 30 miliar, pada 2015 melonjak menjadi Rp 80
miliar. Bahkan, pada tahun anggaran 2016 naik menjadi Rp 170 miliar. “Dengan
anggaran sebesar itu, bisa dipastikan
semua jalan utama menuju kecamatan dan sejumlah jalan desa yang diprioritaskan perbaikannya
akan berjalan mulus dan lancar,” kata Wahid.
Proyek
pembangunan jalan yang semula tersendat pun akan terselesaikan. Pembangunan
jalan yang menghubungkan jalan kecamatan paling ujung, yakni Kecamatan
Paminggir, menuju Kecamatan Danau Panggang, misalnya. Meski telah dimulai sejak
2013, kenyataannya proyek pembangunan jalan darat Danau Panggang-Peminggir
sepanjang 34 km hingga akhir 2015 baru bisa terbangun sekitar satu kilometer.
Lambannya
realisasi pembangunan jalan itu terjadi akibat sulitnya akses menuju Kecamatan
Paminggir yang selama puluhan tahun masih agak terisolir karena hanya memiliki
akses jalan sungai atau rawa. Hal itu membuat biaya yang harus dikeluarkan
untuk pembangunan jalan darat tersebut sangat mahal dan memakan waktu lama.
Wahid mengakui
jika pembangunan sarana infrastruktur jalan dan jembatan di wilayahnya yang
hampir 90 persen berupa hamparan rawa ini membutuhkan anggaran lebih besar
dibanding wilayah pegunungan. “Untuk pembangunan jalan darat Danau
Panggang-Paminggir sepanjang satu kilometer tersebut sudah menelan anggaran
sebesar Rp 5,9 miliar,” jelasnya. Maklum, jalannya harus dibangun dengan
menguruk rawa yang kemudian dilapisi geotekstil dan pasir batu (sirtu). Sisi
kiri dan kanan badan jalannya harus disiring dengan pasangan batu. “Karena itu,
pada APBD murni 2016 kembali dianggarkan sebesar Rp 24 miliar untuk menyambung
pembangunan jalan Danau Panggang-Paminggir,” tambahnya.
Kendati
demikian, Wahid pun menjelaskan, sampai tahun ini fasilitas jalan di Kecematan
Danau Panggang kondisinya sudah mulai baik, seperti jalan Babirik menuju Danau
Panggang, jalan Danau Panggang menuju Amuntai baik melewati Alabio maupun
Telaga Selaba. “Alhamdulillah kami bisa menganggarkan dana kurang lebih sebesar
Rp 42 miliar untuk 97 item kegiatan pembangunan infrastruktur di Kecamatan
Danau Panggang tahun 2016,” ujarnya.
Salah satu item
kegiatan tersebut adalah peningkatan jalan berupa pengaspalan dengan kualitas
hotmix. Anggarannya sebesar Rp 6,5 miliar. Semua ini bertujuan agar fasilitas
jalan bisa dinikmati oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan.
Sementara itu,
Ir Masrani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab HSU, menambahkan,
pembangunan infrastruktur di daerahnya memang lebih mahal dan biaya
perawatannya pun tak murah. “Jalan-jalan di kawasan berawa cepat rusak saat musim
hujan karena tergenang air,” ujarnya.
Diharapkan masyarakat terus
meningkatkan kebersamaan, menjalin kerja sama dan memberikan dukungan demi
kelancaran pembangunan di Kabupaten HSU.
|
Permudah Akses Ke Kota
Tak hanya jalan
utama, Pemkab HSU juga memperhatikan perbaikan jalan titian ke wilayah desa
terpencil. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa lebih mudah terhubung dengan
wilayah perkotaan. Sebut saja di antaranya peningkatan jalan titian dari Desa
Pasar Senin menuju ke Desa Pinangkara, titian jalan menuju Desa Telaga Mas dan
Sarang Burung.
Selain itu,
selama kepemimpinan Abdul Wahid, beberapa jembatan rangka baja tipe B dan C
juga dibangun megah di beberapa wilayah kecamatan. Konstruksi jembatan baja
sengaja dibangun karena sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten HSU yang berupa
lahan rawa. Jembatan rangka baja dinilai lebih tahan lama, sehingga bisa mengurangi
biaya pemeliharaan dan mampu dilintasi berbagai jenis kendaraan guna mendorong
perekonomian masyarakat.
Sampai akhir
2015 telah dibangun sebanyak tiga jembatan rangka baja yakni jembatan rangka
baja tipe B di Desa Hambuku, Kecamatan Sungai Pandan, senilai Rp 6,62 miliar,
jembatan rangka baca tipe c di Desa Lok Bangkai dan Patarikan, Kecamatan
Banjang, senilai Rp 6,18 miliar serta jembatan rangka baja tipe c Kuangan-
Kamahaya, Kecamatan Amuntai Utara, senilai Rp 6,3 miliar. Pada 2016 rencananya
akan dibangun sebanyak 7 buah jembatan rangka baja.
Di luar itu,
Pemkab HSU juga bakal fokus untuk membangun sarana transportasi desa sehingga
lebih mudah terhubung ke daerah perkotaan. Untuk peningkatan sarana
transportasi ini Pemkab HSU berencana menyediakan mobil operasi tiap desa baik
secara bertahap maupun langsung.
Penghargaan Government Award 2016
Kepedulian dan
keberhasilan Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, dalam membangun infrastruktur jalan
di wilayah HSU ternyata dinilai oleh berbagai pihak dan patut diberikan
penghargaan. Salah satu media nasional Sindo Weekly yang melihat kinerja Bupati
Wahid dalam pembangunan infrastruktur menilai patut diberikan penghargaan,
karena apa yang telah dilakukan Bupati Wahid tentu saja memberikan dampak yang
signifikan bagi peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan baiknya
jalan dan terhubungnya desa dengan kecamatan akan memudahkan masyarakat dalam
melakukan aktifitas ekonomi.
Selasa (12/4)
bertempat di Hotel Grand Sahid Jakarta, Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, menerima
penghargaan Government Award 2016 dalam kategori Infrastruktur. Penghargaan ini
diserahkan langsung oleh Sofyan A Djalil SH MA selaku Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas). Penghargaan ini diberikan untuk mendorong dan
memotivasi pemerintah daerah agar sungguh-sungguh dan bertanggung jawab
terhadap tugas dan amanah yang diembankan kepadanya demi kepentingan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Bupati Wahid
mengatakan, penghargaan ini adalah untuk masyarakat HSU. Pasalnya, tanpa
dukungan dari seluruh lapisan masyarakat HSU maka berbagai program pembangunan
akan sulit dan lambat dilaksanakan. Karenanya Bupati Wahid terus berharap agar
masyarakat terus meningkatkan kebersamaan, menjalin kerja sama dan memberikan
dukungan demi kelancaran pembangunan di Kabupaten HSU. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment