Astaga, Pembuang Orok Itu Ternyata Siswi SMP !
Klinik Penta
Medica di Jl Teuku Umar Barat 88 Denpasar.
|
TEKA-
teki pembuang orok di tempat sampah toilet IRD Klinik Penta Medica Jalan Teuku
Umar Barat 88 Denpasar, akhirnya terjawab. Ibu dari si jabang bayi merupakan
siswi SMP salah satu sekolah swasta di Denpasar.
Sehari sebelum terungkap atau tepatnya Selasa
(19/4) polisi sudah mencurigai siswi SMP itu berdasarkan buku registrasi
di IRD Klinik Penta Medica. Namun, saat diinterogasi, pelajar berusia 14 tahun
yang identitasnya dirahasiakan itu membantah telah membuang oroknya. Akhirnya,
polisi melakukan pemanggilan secara resmi dan pendalaman pemeriksaan sampai
akhirnya yang bersangkutan mengakui perbuatannya tersebut. "Dia sudah
mengakui yang dibuang di tempat sampah itu darah dagingnya. Sekarang dia masih syok,” ujar Kasat Reskrim Polresta
Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, Rabu (20/4).
Kehamilan pelaku tidak ada yang mengetahui, baik
pihak keluarga maupun tim dokter. Ketika mendatangi Klinik Penta Medica, dia
diantar bibi dan ayahnya dengan keluhan sakit perut. "Dia mengaku diare
sehingga orangtuanya tidak curiga,” ujarnya.
Bahkan, dokter di klinik itu memberikan obat diare. Belum sempat minum obat, pelaku tidak mampu menahan sakit perutnya dan akhirnya pergi ke toilet. “Di dalam toilet itulah pelaku melahirkan bayinya kemudian dibuangnya ke bak sampah. Dari hasil otopsi ari-ari bayi ditarik paksa,” ungkapnya.
Bahkan, dokter di klinik itu memberikan obat diare. Belum sempat minum obat, pelaku tidak mampu menahan sakit perutnya dan akhirnya pergi ke toilet. “Di dalam toilet itulah pelaku melahirkan bayinya kemudian dibuangnya ke bak sampah. Dari hasil otopsi ari-ari bayi ditarik paksa,” ungkapnya.
Ayahnya sempat menggedor-gedor pintu toilet
lantaran khawatir anaknya berada di toilet lama atau sekitar 60
menit. Begitu keluar, celananya ada bercak darah dan ketika ditanya dia mengaku sedang
menstruasi. “Kami juga sudah memeriksa dokter yang menanganinya dan mengaku
tidak mengetahui kalau pelaku hamil karena perutnya tidak besar,” tegasnya.
Keterangan pelaku masih didalami. Dia mengaku
dihamili pacarnya yang merupakan kakak kelasnya.
Disuruh Pacar
Makan Nanas Untuk Gugurkan Kandungannya
Para orangtua sebaiknya lebih waspada terhadap
pergaulan anaknya agar jangan sampai terulang kasus siswi SMP (sebut saja
namanya Bunga) yang membuang oroknya ke tempat sampah di toilet IRD Klinik
Penta Medica.
Bunga dalam pemeriksaan di Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Denpasar, Kamis (21/4), mengaku pacaran
dengan kakak kelasnya hingga hamil. Selama ini keduanya melakukan hubungan
badan di rumah Bunga saat orangtua Bunga sedang bekerja. "Pada Maret lalu
Bunga pun mulai cemas karena tidak datang bulan," kata Kasat Reskrim
Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan.
Bunga pun semakin bingung lantaran
merasa perutnya semakin membesar. Sang pacar yang diberitahu melalui BBM juga
ikut panik kemudian menyarankan supaya Bunga banyak makan buah nanas untuk
menggugurkan kandungannya. "Bunga sempat makan buah nanas tapi
sedikit," ungkap Reinhard mengutip hasil pemeriksaan Bunga.
Pada Kamis (14/4), sekitar pukul 21.00 Wita,
Bunga mengalami sakit perut dan sempat bolak-balik ke kamar mandi. Karena
saking tidak bisa menahan sakitnya, Bunga dibawa ayahnya berobat ke Klinik
Penta Medica di Jalan Teuku Umar Barat 88 Denpasar. Ketika mau diperiksa dokter, Bunga pun bergegas ke
toilet IRD dengan alasan mau buang air besar. "Setibanya di toilet, Bunga
mengeluarkan darah tapi sedikit. Dia pun kembali ke ruangan IRD," ujarnya.
Tidak berselang lama, Bunga kembali masuk toilet
dan kali ini bayinya pun keluar dan dimasukkannya ke tempat sampah. "Bunga
ditetapkan sebagai tersangka tapi tidak ditahan karena masih di bawah umur.
Sedangkan pacarnya sudah diperiksa dan masih berstatus saksi," tegas
Reinhard. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment