Susun Renstra Dengan
e-Planning
Kepala Bappeko Surabaya, Agus Imam
Sonhaji.
|
RENCANA strategis (renstra) 2016-2021 pada
level satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemkot Surabaya telah
disahkan Walikota Tri Rismaharini pada 19 September lalu. Selanjutnya, para
kepala SKPD diberi waktu tujuh hari untuk menetapkan renstra yang telah
disahkan walikota tersebut.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji,
mengatakan, dokumen renstra sangat penting karena dijadikan acuan bagi SKPD
untuk menjalankan program-programnya selama lima tahun ke depan. Dengan
demikian, tujuan dan sasaran SKPD tidak akan melenceng dari yang telah
direncanakan. Tentunya, renstra seluruh SKPD dibuat dengan mengacu visi dan
misi kepala daerah terpilih yang telah tertuang dalam rencana pembangunan
jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Surabaya.
Agus
menuturkan, audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak hanya
menyasar pelaksanaan penggunaan anggaran, melainkan juga akan ‘memelototi’
dokumen perencanaan.
“Oleh
karenanya, renstra SKPD harus disusun secara baik dan benar agar di kemudian hari
tidak ada temuan dari BPK soal dokumen perencanaan,” urai mantan Kepala DPUCKTR
Surabaya ini, Rabu (21/9).
Untuk
menghasilkan renstra yang berkualitas, pemkot menggunakan sistem aplikasi
e-Planning. Sistem ini baru pertama kali digunakan untuk penyusunan renstra
2016-2021. Pada periode sebelumnya, pemkot masih menggunakan sistem manual
dalam penyusunan dokumen perencanaan masing-masing SKPD.
Agus
menjelaskan, e-Planning sangat memudahkan petugas perencana karena semua serba
praktis. Perumusan visi dan misi SKPD hingga tujuan dan sasaran dapat
dikerjakan secara online. “Dengan e-Planning ini penyusunan renstra SKPD akan
lebih akurat. Pengisian poin-poin renstra pun tidak akan melebar karena
sebagian sudah terkunci pada visi dan misi walikota. Selanjutnya, petugas
tinggal mengembangkan lebih detail pada tataran sasaran SKPD hingga program dan
kegiatan,” imbuh pria yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Ahli Pengadaan
Indonesia (IAPI) DPD Provinsi Jawa Timur ini.
Dalam
e-Planning juga terdapat e-SWOT. Menu tersebut untuk memetakan unsur kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman SKPD dalam lima tahun mendatang. Dari e-SWOT
itulah lantas muncul isu-isu strategis yang dihadapi SKPD. Isu strategis
tersebut dijadikan bahan untuk perumusan visi dan misi pada tiap-tiap SKPD.
“Jadi di dalam renstra ini tidak bisa ngawur, semua harus ada dasarnya,”
ujarnya. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment