Tuesday, December 20, 2016

MAKASSAR RAYA

BERAS RASKIN TIDAK LAYAK DIMAKAN MANUSIA,
BULOG TUTUP MATA DAN TELINGA

MENGAPA harus beredar beras raskin berbau busuk, berulat dan tidak layak dimakan manusia. Janganlah beranggapan bahwa beras raskin harganya sangat murah karena untuk orang miskin lalu diberi yang tidak layak dimakan manusia. Seharusnya pemerintah lebih peka dan berhati-hati dalam memberikan bantuan makanan alias sembako kepada warga miskin. “Seandainya keadaan di balik, apakah pihak pemerintah rela dan ikhlas menerima bantuan tersebut ?” kata Agus, salah seorang penerima bantuan beras raskin yang tidak layak dimakan manusia itu.
Agus pun tidak memasak raskin yang diperolehnya dari kelurahan itu dan hanya dijadikan makanan ayam peliharaannya. Menurut dia, nyaris setiap bulan raskin yang didapatkan tidak layak dimakan manusia. Beras yang didapat hitam seperti habis direndam air, baunya juga busuk. “Jadi saya tidak masak,” kata Agus kepada wartawan di rumahnya.
Masalah itu sudah pernah disampaikan Agus kepada staf kelurahan secara lisan. Tapi pada penerimaan raskin selanjutnya hal itu kembali terulang. Jawaban dari pejabat kelurahan bahwa raskin yang didapatkan itu karena pengiriman dari Bulog memang dalam keadaan seperti itu. “Sepertinya itu beras sisa dari gudang Bulog,” ujarnya.
Menurut Agus, selain sudah berkutu, terkadang beras yang dibelinya itu tidak sesuai ukuran. “Kami membeli 20 liter, tapi sampai di rumah hanya18 liter lebih (hanya 15 kg). Padahal yang tertulis di karung beras tersebut 20 kg. Apakah hal ini pantas dilakukan pemerintah kepada masyarakat miskin ? Sudah ukurannya dikurangi, harganya dinaikkan dan berasnya tidak layak dimakan manusia lagi. Inilah permainan kotor dan busuk yang dilakukan pengelola beras raskin kepada masyarakat miskin,” keluh Agus.
 Sementara itu, legislator DPRD Kota Makassar, Andi Pahlevi, mengatakan, sebenarnya jumlah beras yang rusak sudah berkurang. Hanya saja masih ada segelintir warga yang melaporkan mendapat beras rusak dari kantor kelurahan. Menurut dia, selama ini masyarakat di daerah pemilihannya paling mengeluhkan beras yang tidak layak didapatkan secara rutin serta pelayanan di pemerintahan sangat ribet. Tapi sampai saat ini ocehan anggota dewan tersebut belum ditanggapi sama sekali oleh Bulog.  
Politisi Partai Gerindra itu memastikan masalah itu akan disampaikan kepada Walikota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, dalam laporan reses bulan Juli 2016. Ia memastikan akan mendesak pemkot untuk memperbaiki layanan itu, apalagi pada APBD 2016 ini anggaran untuk beras raskin cukup besar.

Sementara Walikota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan, jika ada raskin rusak maka pihak kelurahan harus menggantinya dengan yang lebih baik. Ia juga mengaku akan memanggil pejabat kecamatan dan kelurahan untuk mengevaluasi hal itu. Danny juga meminta agar masyarakat penerima raskin jangan pernah takut dengan pejabat. “Sebab, beras yang berkualitas merupakan hak masyarakat. Itu betul,” kata Walikota Makassar.
Tapi pada kenyataannya sekarang yang dialami masyarakat belum ada perubahan secara signifikan. “Bahkan komentar Pak Walikota tersebut belum juga ada hasilnya. Karena sudah berkali-kali beras raskin yang dibagikan kepada masyarakat tersebut berbau busuk dan berulat, bahkan sudah berubah warnanya hitam”. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment