Thursday, May 4, 2017

BALANGAN BUMI SANGGAM

Pesona Adat Dayak Meratus

Pemkab Balangan Bangun Taman Budaya


Bupati Balangan, H Ansharuddin, dalam Festival Budaya Pesona Dayak Meratus.
H Ansharuddin, Bupati Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, di Desa Kapul, Kecamatan Halong, mengatakan, demi mendukung kekayaan ragam budaya adat yang ada di Kabupaten Balangan, yang berupa budaya adat Dayak dan suku Banjar, bahkan berbagai kreasi lainnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan akan memperjuangkan untuk membangun Taman Budaya.
Pembangunan Taman Budaya sebagai pusat perkembangan budaya di Balangan dimasukkan dalam visi-misi Pemkab Balangan saat ini. Dan sekarang prosesnya sudah mulai dijalankan.
Dengan dibangunnya Taman Budaya tersebut membuktikan keseriusan pemerintah daerah dalam turut serta melestarikan budaya leluhur, sehingga bisa memberi semangat bagi warga untuk melestarikan budaya, dan mampu menjadi daya tarik wisatawan lokal bahkan mancanegara.
Di Kabupaten Balangan ada beberapa budaya adat, seperti adat Dayak Meratus yang dikenal dengan keramahannya dan merupakan pesona tersendiri yang memberi pelajaran tentang arti persatuan dan kesatuan serta gotong royong di tengah perbedaan.
Desa Kapul, Kecamatan Halong, dapat disebut Desa Budaya, karena setiap tahun selalu digelar wisata budaya Pesona Dayak Meratus se-Kalimantan Selatan. Dengan digelarnya momen ini dapat mengangkat budaya leluhur untuk membesarkan dan memperkenalkan daerah. Setiap kali ada gelaran festival budaya selalu dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat dari berbagai daerah. Pengunjung tidak perlu mengkhawatirkan tempat menginap serta urusan konsumsi, karena semua sudah disediakan oleh warga setempat, tanpa kenal batasan pengunjung.
Di wisata Budaya Pesona Dayak Meratus selalu ditampilkan berbagai atraksi dan lomba bahkan model dengan pakaian khas adat Dayak sesuai tujuan acara, yaitu Pesona Dayak Meratus. Sehingga benar-benar mempesona para wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung dan menyaksikan kehebohan dari Festival Budaya Adat Meratus Kabupaten Balangan.
Tidak hanya menampilkan berbagai atraksi berupa tarian dan lomba serta model dengan pakaian khas adat Dayak, tidak kalah menariknya disajikan pula berbagai wisata kuliner, seperti nasi merah yang lembut dan terbuat dari beras ketan, lamang pisang, dan lain sebagainya. Semua gratis sepuas pengunjung menikmatinya, juga buah-buahan asli hasil hutan pegunungan Meratus.
Warga Dayak Meratus yang ada di Kecamatan Halong memiliki berbagai macam budaya dan agama, namun di tengah perbedaan tersebut tercipta suasana hangat dan harmonis, saling gotong royong dan tanpa saling mempermasalahkan perbedaan. Kehidupan mereka memberi sebuah makna yang mendalam, di mana perbedaan hanyalah sebuah keberagaman yang tidak perlu dipermasalahkan.
Bahkan ketika digelar berbagai kegiatan budaya adat Dayak, beragam suku dan agama yang ada di Kabupaten Balangan maupun kabupaten lain turut serta hadir dan bergotong royong membantu sesama warga.
Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, merupakan daerah yang benar-benar eksotik, karena bukan hanya kaya akan budaya adat Dayak, namun juga kaya dengan wisata alam berupa puluhan buah wisata air terjun dan hutan yang masih asri. Pantaslah kalau kecamatan ini berjuluk Miniatur Indonesia’.
Festival budaya dengan tema Pesona Dayak Meratus, yang setiap tahunnya selalu digelar oleh Pemkab Balangan sebagai upaya  untuk merajut kembali budaya leluhur adat Dayak setempat, agar tidak tergerus zaman dan tetap menjadi kekayaan ragam budaya Indonesia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan akan memperjuangkan 
untuk membangun Taman Budaya.
Festival budaya warga Dayak Meratus tersebut memiliki pula keunikan lainnya yang bisa membuat pengunjung berdecak kagum, yaitu ditampilkannya tumbuhan hutan yang diyakini bisa terhindarkan dari bahaya sambaran petir bahkan angin kencang hingga makhluk ghaib, yaitu hampilas atau insui, atau patake, atau jalai batu atau hajalai batu. Tanaman ini mudah didapat di wilayah pegunungan Meratus, bahkan bisa dibuat perhiasan yang sangat elok, mirip manic-manik bahkan mirip perhiasan mutiara, dengan warna putih mengkilap dan mampu bertahan hingga puluhan tahun.
Dikatakan Juriati, warga Desa Mamegang, Kecamatan Halong, yang tinggal di sekitar Bukit Guru atau Bukit Paring Sumpit, bahwa menekuni pembuatan perhiasan yang dibuat dengan cara merajut buah patake atau hajali batu menjadi perhiasan berupa kalung, gelang, anting, dan hiasan baju adat sekaligus bisa menjadi jimat anti sambaran petir dan anti gangguan makhluk ghaib tersebut, sejak puluhan tahun lalu.
Anyaman khas Dayak dan juga pembuatan perhiasan antipetir yang dinamainya dengan giat "me-hampilas". Pekerjaan tersebut dilakoninya selain sebagai hobi, juga untuk melestarikan ajaran budaya leluhur, sayang sekali kalau budaya leluhur sampai tergerus oleh perkembangan jaman. Diharapkan kecintaan terhadap budaya leluhur adat Dayak, terus membuat warga menekuni berbagai warisan budaya tanpa kenal henti.
Perhiasan antipetir yang merupakan salah satu keunikan dari budaya adat Dayak tersebut bernilai ekonomis, harganya beragam, dari Rp 10.000,- hingga jutaan rupiah, tergantung kerumitan dalam pembuatannya.
Untuk gelang, kalung, anting, yang biasanya dengan mahar hanya Rp 10.000, namun jika ada pesanan khusus, berupa kalung hiasan berlapis, dengan hiasan tambahan berupa bulu landak dan buah hutan lainnya, yang juga diyakini mampu melindungi diri dari gangguan makhluk ghaib, maharnya bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.
Selain membuat perhiasan sebagai hobi dan untuk melestarikan budaya leluhurnya, Juriati juga mahir membuat anyaman, serta pakaian dari kulit kayu. Diharapkannya semua itu dapat ia wariskan kepada generasi muda, agar budaya leluhur dapat terus bisa dilestarikan hingga anak-cucu di masa akan datang, sehingga budaya Dayak tidak menjadi kisah sejarah semata.

Dengan beragamnya budaya adat Dayak tersebut, Pemkab Balangan pun akan membangunkan sebuah taman yaitu Taman Budaya yang tentunya akan menunjang kelestarian ragam budaya adat Dayak yang ada di Bumi Sanggam. (Tim)

No comments:

Post a Comment