Thursday, May 4, 2017

ADVETORIAL KOTA KEDIRI

Prodamas 2017 Kota Kediri Mulai Disosialisasikan

MENJAWAB permintaan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) untuk segera dilakukan pada awal tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Provinsi Jawa Timur, mulai melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran RT, RW dan LPMK se-Kota Kediri. Sosialisasi Prodamas 2017 perdana dilakukan di Kecamatan Mojoroto yang berlokasi di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo, Bandar Lor, Rabu malam (22/2).
Dalam sosialisasi itu Walikota Kediri, H Abdullah Abu Bakar SE, dengan didampingi beberapa Satker dan Kepala Kelurahan memberikan pengarahan pada ratusan undangan yang terdiri dari RT, RW dan LPMK se-Kecamatan Mojoroto. Dalam pengarahannya, walikota menekankan agar tim pelaksana program prodamas untuk benar-benar melaksanakan tugasnya secara maksimal.
“Di antaranya melakukan sosialisasi program ini, jangan sampai masyarakat tidak tahu. Kedua, melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program di wilayahnya. Selanjutnya memberikan masukan yang timbul dalam pelaksanaan prodamas,” kata walikota dengan sapaan akrab Mas Abu ini.
Sedangkan untuk Lurah, tim swakelola dan tim koordinasi prodamas tingkat kelurahan serta tim eksternal dilarang melakukan pemanfaatan program untuk kepentingan pribadi, apa pun alasannya. Kedua, mencari keuntungan materi dalam kegiatan prodamas.
Walikota Kediri,  H Abdullah Abu Bakar SE (Mas Abu), saat memberikan Buku Invetaris pada peserta sosialisasi Prodamas 2017.
“Karena hak-hak dalam bentuk honorarium telah dianggarkan sendiri. Selain itu dilarang menyerahkan pelaksanaan prodamas pada pihak ketiga,  karena prodamas harus dilakukan PPTK bersama RT dan warga masyarakat. Dan kepada semua komponen hendaknya mengedepankan penyusunan rencana dan pelaksanaan melalui forum rembug warga, itu yang harus dikedepankan,” terangnya.
Lebih lanjut,  Mas Abu mengatakan, semua usulan baik di bidang infrastruktur, ekonomi maupun sosial tetap harus mengacu pada juklak, yaitu Perwali 40/2014 sebagaimana telah diubah dengan Perwali 2/2017.
Selain itu, RT harus semaksimal mungkin memanfaatkan pendamping,  karena pendamping masuk tim swakelola kelurahan.
“Dan, yang tak kalah pentingnya, belanja bahan bangunan atau barang dengan kualitas terbaik, serta usahakan belanja barang di wilayah Kota Kediri agar terjaga stabilitas inflasi di Kota Kediri. Dan, warga harus terlibat dalam pelaksanaan pembangunan, jangan hanya dipercayakan pada tukang,  pendamping dan PPTK saja,” tandasnya.
Dia menambahkan agar RT mengisi buku administrasi RT di lembar inventaris berisi antara lain barang-barang hasil kegiatan prodamas tahun 2015 dan 2016. ”Dan, yang terakhir pesan saya, jangan melupakan warga yang tidak mampu, posyandu serta lanjutkan ide kreatif dan inovatif di setiap titik bangunan yang dibangun dengan prodamas,” tambahnya.

Prodamas ini adalah salah satu program andalan Pemkot Kediri dan dari informasi yang berkembang bahwa program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain. Seperti Kabupaten Trenggalek, bupatinya telah meminta izin untuk mengadopsi program prodamas Pemkot Kediri yang telah berjalan selama 3 tahun ini. (ADV HUMAS PEMKOT KEDIRI)

No comments:

Post a Comment