TIDAK terasa UNAS 2014
sudah di ambang pintu, April 2014. Siswa kelas XII SMA, tentu saja melakukan
persiapan-persiapan untuk menghadapi hajatan besar pendidikan secara nasional
itu. Dan persiapan itu sudah dilakukan jauh hari sebelumnya agar prestasi UNAS
2014 tidak jeblok tapi sebaliknya bertambah meningkat bagus daripada
tahun-tahun sebelumnya. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN se-Kota
Surabaya periode 2013-2015 sebagai wadah para kepala sekolah SMAN se-Kota Surabaya,
segera meresponnya secara positif mengingat di samping tujuan para siswa itu sangat
mulia juga diharapkan cita-cita Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional
ke depan dapat tercapai.
MKKS SMAN
se-Kota Surabaya 2013-2015 membuat terobosan yang bersifat inovatif. Yakni,
setiap SMAN di Surabaya diwajibkan mengirimkan 5 siswa unggulan yang memiliki
prestasi bagus di masing-masing sekolahnya, baik bidang IPA maupun IPS.
Selanjutnya para siswa itu dikelompokkan (klaster) untuk Surabaya tengah ada 2
kelompok, Surabaya utara ada 1 kelompok, Surabaya Timur ada 1 kelompok dan
Surabaya Barat ada 2 kelompok. Jadi, misalnya, Surabaya selatan di kelompok ini
ada SMAN 15 Surabaya, SMAN 10 Surabaya, SMAN 18 Surabaya dan SMAN 21 Surabaya.
Nah, sesuai kesepakatan bersama kelompok ini, siswa yang unggul di bidang
Fisika akan digembleng di SMAN 15 Surabaya. Lalu siswa yang unggul di bidang
Bahasa Inggris akan digodok di SMAN 1
Surabaya, dan seterusnya.
` Masing-masing
kelompok bertanggung jawab atas pengelolaan akademik siswa secara maksimal.
Para siswa unggulan ini akan digembleng oleh bapak/ibu guru berprestasi oke
yang mengajarkan mapel yang diujikan di UNAS 2014. Dalam program ini jatah MKKS
SMAN se-Kota Surabaya periode 2013-2015 menggandeng/bekerja sama dengan para
guru yang tergabung dalam MGMP. Dan program ini dilaksanakan mulai tanggal 25
Januari 2014. Selama 2 minggu sekali program itu dievaluasi, sehingga
masing-masing wilayah/klaster dapat memahami karakteristik siswa unggulannya.
Ketua MKKS
SMAN se-Kota Surabaya periode 2013-2015, yang sekaligus Kepsek SMAN 10 Surabaya,
Drs H M Sukron AP MM, menjelaskan bahwa sistem kelompok ini bersifat efektif.
Mengingat siswa unggulan yang berada di Surabaya barat, misalnya, tidak
digembleng di kelompok wilayah lain yang memiliki jarak cukup jauh dari
rumahnya. Di samping itu tidak terjadi pengelompokan atau pemusatan pendidikan
bagus di wilayah tertentu, namun merata di semua wilayah di Surabaya. Untuk
itulah Sukron berharap peran serta masyarakat terutama orangtua/wali murid
siswa untuk aktif memberikan pengawasan atau pendampingan serius kepada
putera-puterinya agar program bagus ini dapat sukses meningkatkan prestasi UNAS
2014.
No comments:
Post a Comment