PROSESI LARUNG SESAJI,
BUDAYA DALAM
RANGKAIAN HARI JADI KE-1.138 KOTA KEDIRI
Sambutan Kepala DISBUDPARPORA Kota Kediri, Drs H Nur Muhyar. |
KOTA Kediri tidak bisa dilepaskan dengan sejarah,
diwujudkan Pemerintah Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, atas kepeduliannya dengan
menggelar Larung Sesaji di Sungai Brantas. Terlihat pada Kamis (27/7), ribuan masyarakat
dihibur tarian kuda lumping, begitu menikmati rangkaian acara peringatan Hari
Jadi Kota Kediri ke-1.138.
Dalam
sambutannya, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, melalui Kepala Disbudparpora,
Drs H Nur Muhyar, menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya acara ini
diharapkan mampu mengangkat perekonomian warga serta menambah jiwa sosial kita kepada
budaya agar budaya ini tidak punah dan diambil oleh negara asing.
“Pada
acara ini tidak ada unsur untuk menyembah atau menganut hal-hal yang berbau magis,
ini semua dari berbagai agama juga berkumpul di sini dan melaksanakan budaya sebagaimana
melestarikan budaya,” jelas Nur Muhyar.
Kepala sapi
yang dilarung di Sungai Brantas.
|
Ditambahkan
Nur Muhyar, terdapat satu hikmah yang bisa diambil bahwa kota ini memiliki sejarah
cukup panjang dan harus dijadikan kebanggaan warganya untuk dimotivasi ke arah
yang lebih baik.
Acara
dibuka dengan penampilan tarian Group Jaranan Joko Mbalelo, kemudian music gamelannya
mengiringi proses Larung Sesaji berupa kepala sapi dihiasi bunga segar dan sejumlah
sesaji kemudian dilarungkan ke tengah sungai.
Demi
menciptakan kelancaran dan kenyamanan serta suksesnya acara, panitia hari jadi dibantu
TRC BPBD, Satpol PP, Tim SAR Brimob, TNI, Polri dan tim medis diterjunkan hingga
acara selesai. “Bisa dilihat bersama, acara berjalan sesuai rencana dan sejumlah
anak-anak diajak berkeliling dengan perahu boat yang disiapkan BPBD,” jelas Nur
Muhyar. (ADV/DISBUDPARPORA)
No comments:
Post a Comment