Akmal,
Kepala Imigrasi Lhokseumawe,
dan para pengungsi asal Burma. (Foto: F.434)
|
SEJAK Rabu petang (13/5) ratusan orang pengungsi asal
Burma dan Bangladesh ditempatkan oleh pihak Imigrasi Lhokseumawe/Aceh Utara di gedung
pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang,
Kabupaten Aceh Utara, yang belum difungsikan sebagai TPI. Sebelumnya ratusan pengungsi
asal Burma dan Bangladesh yang datang sejak Sabtu sore (9/5) ditempatkan di Posko
Gabungan Penampungan Pengungsian Imigran dua negara itu di Gedung Olah Raga
(GOR) Jalan Teuku Umar, Lhoksukon, Aceh Utara, selama beberapa hari. Namun, karena
dinilai masih kurang tepat oleh instansi terkait, maka untuk sementara mereka
direlokasikan dan ditempatkan di TPI Lapang dalam jangka waktu yang belum dapat
dipastikan.
Amiruddin
S, Ketua TAGANA Aceh Utara, didampingi Kabid Operasional, Sofyan Ar,
mengatakan, sejak para pengungsi asal Burma dan Bangladesh itu ditampung,
disediakan fasilitas makan dengan menyediakan dapur umum di posko oleh Depsos
RI melalui TAGANA Aceh Utara.
Akmal,
Kepala Imigrasi Klas II Lhokseumawe/Aceh Utara, di lokasi pengungsian
mengatakan, pihaknya akan meneliti secara rinci latar belakang keberadaan
imigran asal dua negera tersebut. Apa dan bagaimana proses perjalanan mereka
sehingga berada di kawasan perairan Indonesia, pun apa tujuan mereka mendarat
di pantai laut Aceh Utara ?
No comments:
Post a Comment