Monday, September 19, 2016

DRESTA BALI

Lagi, Lapas Kerobokan Ricuh

Aparat saat mengamankan Lapas Kelas II A Denpasar.
KERIBUTAN kembali terjadi di Lapas Kelas II A Denpasar, Kamis (21/4). Masalah dipicu karena napi blok H dan blok D yang dihuni sekelompok anggota ormas tidak terima dengan pelimpahan 11 orang yang terlibat kasus penebasan di Jalan Teuku Umar, Denpasar.
Informasi yang dihimpun, keributan di Lapas Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ratusan personel Polresta Denpasar, Polres Badung, Polsek Kuta Utara, serta diback up TNI bersenjata lengkap dikerahkan. Selain itu, satu mobil rantis Brimob Polda Bali dan dua armada pemadam kebakaran pun disiagakan. 
Napi blok H (Tirta Gangga) dan blok D (Danau Batur) mendobrak dan menghancurkan pintu blok masing-masing. Setelah berhasil keluar, mereka menghancurkan pintu blok lain untuk mencari 11 orang tahanan pelimpahan dari kejaksaan terkait kasus penebasan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, pada 17 Desember 2015. "Menghindari bentrokan, petugas mengevakuasi 11 orang tahanan itu untuk selanjutnya dibawa kembali ke rutan Polresta Denpasar," kata seorang petugas.
11 orang tahanan kasus penebasan di Jl Teuku Umar, Denpasar, tersebut berinisial NN alias T, IGA NN, IDK DKW, IGP RA, NS, IWG, S alias A, RK, KL alias C, IKM alias T dan I alias P. Meski kesebelas tahanan itu berhasil dievakuasi ke Polresta Denpasar, namun para napi masih mengamuk dengan melakukan pengrusakan terhadap bangunan dan isi lapas. Bahkan, mereka melempar-lempar batu keluar lapas. 
Kapolresta Denpasar, Anak Agung Made Sudana, yang turun ke lokasi mengatakan, 11 orang tersangka yang sebelumnya sudah dibawa ke lapas terpaksa dikembalikan lagi ke Polresta Denpasar. "Karena situasinya seperti ini (kurang kondusif) ya mereka dibawa lagi ke polresta," ujarnya. 
Kalapas Sudah Koordinasi Dengan Kejaksaan Tapi Tidak Direspon
Situasi Lapas Kelas II Denpasar sudah kondusif pasca kericuhan yang dipicu penolakan pelimpahan 11 orang tersangka kasus penebasan di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Bahkan, ratusan personel kepolisian dan TNI sudah ditarik Jumat siang (22/4).  
“Suasana sudah kondusif. Sekarang yang disiagakan hanya sepuluh anggota (satu regu). Itu pun melaksanakan pengamanan di luar lapas. Selain itu para pengunjung juga sudah diperbolehkan bezuk,” ujar Kapolres Badung, AKBP Tony Binsar Merpaung.  
Kericuhan yang terjadi Kamis malam (21/4) itu mengakibatkan beberapa kaca ruangan penjaga dan ruangan lain pecah. Para warga binaan melakukan perusakan di blok H dan blok D. Para warga binaan merangsek keluar dengan menjebol pintu. “Masing-masing blok dihuni dua ratus orang napi dan semuanya keluar melempari seluruh kaca ruangan,” ungkapnya.  
Apakah kepolisian akan melakukan pengusutan mencari provokator kericuhan ? Kapolres menegaskan bahwa penyelidikan ke arah itu belum dilakukan. Pihaknya bersama kalapas saat kericuhan hanya fokus melakukan negosiasi sekaligus menenangkan para narapidana agar kejadian tidak sampai meluas.  
Sementara, pemicu kericuhan karena para narapidana blok H dan blok D yang dihuni sekelompok anggota ormas menolak keberadaan 11 orang tersangka kasus penebasan di Jalan Teuku Umar, Denpasar (17 Desember 2015) yang merupakan pelimpahan tahap II ditahan di Lapas Kerobokan.

Kepala Lapas Kelas II A Denpasar, Slamet Prihantara, kepada wartawan mengatakan, pada dasarnya warga binaan dengan pihak lapas pernah duduk bersama dan membicarakan keamanan di dalam lapas. Hasilnya, warga binaan menuntut agar para tersangka yang terlibat dalam bentrokan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, tidak ditahan di Lapas Kerobokan. Menindaklanjuti hal tersebut pihak lapas juga sudah berkoordinasi melalui surat dengan pihak kejaksaan. “Kita sudah berkoordinasi melalui surat terkait hal itu. Tapi tidak ada respon. Bahkan, sorenya para tersangka sudah ada di lobi lapas. Kita di sini hanya menjalankan tugas. Sehingga terjadilah gejolak dari para warga binaan yang menilai pihak lapas sudah ingkar janji dan terjadilah keributan ini,” ungkapnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment