Friday, September 9, 2016

ANEKA BERITA

Teroris Kelompok Santoso Di Poso Makin Terdesak

Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi
PERSONIL TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, mengatakan penangkapan terhadap teroris Santoso atau Abu Wardah tinggal menunggu waktu. “Jalur tikus kami pantau semua, semua daerah sudah steril,” ujar Kapolda Sulawesi Tengah, Sabtu (26/3).
Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menambahkan, aparat terus memantau sejumlah titik di kaki gunung yang disinyalir sebagai akses keluar-masuk kelompok teroris Santoso.
Satgas Tinombala telah banyak menangkap para pemasok logistik dan amunisi bagi Sanatoso untuk bertahan hidup. “Pemasok logistik telah banyak yang kami tangkap, terakhir MAQ alias S (17), warga Indramayu, Jawa Barat,” ujarnya.
Anak buah Santoso berinisial MAQ alias S (17) itu ditangkap 21 Januari 2016 dan kini mendekam di tahanan Polda Sulawesi Tengah untuk menjalani pemeriksaan. Pemuda asal Indramayu, Jawa Barat, itu mengaku sebagai anak buah Santoso dan dia bertugas menjemput makanan dan amunisi di kaki gunung. MAQ menceritakan selama ini logistik didapat dari pemasok yang disebut sebagai “orang kota”. (Ist) disional. China dan Indonesia adalah penandatangan konvensi tersebut.


Menurut Rizal Ramli, ke depan, Indonesia dan China perlu membuat kesepakatan mengenai code of conduct yang mengatur batas tindakan kedua negara. Hal ini untuk mengantisipasi peristiwa yang bisa terulang di wilayah maritim. “Supaya tidak ada masalah serius di kemudian hari,” ujarnya. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment