Thursday, September 15, 2016

ADVETORIAL SURABAYA

Pembangunan Underpass Bundaran Satelit Dimulai Mei 2016

“Bila tidak segera dimulai, di kawasan Surabaya barat bisa terjadi kemacetan akut”
PEMBANGUNAN jalan bawah tanah atau underpass di Bundaran Jalan Mayjen Soengkono menuju Jalan H R Muhammad atau yang dikenal dengan Bundaran Satelit, akan dimulai pada Mei 2016. Pembangunan jalan bawah tanah yang direncanakan sepanjang 473 meter ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 1,5 tahun.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Jawa Timur, Totok Lusida, usai bertemu dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya di Balai Kota Surabaya, Selasa siang (19/4). Ikut hadir dalam pertemuan tersebut beberapa investor yang ikut terlibat dalam pembangunan underpass Bundaran Satelit ini.
“Pembangunannya bisa dimulai pada Mei karena tender utilitasnya kelihatannya selesai di bulan Mei. Sehingga pengerjaannya bisa paralel. Investornya juga sudah ketemu semua. Ada 20 investor,” tegas Totok Lusida di Balai Kota.
Menurut Totok Lusida, Walikota Surabaya menginginkan agar pembangunan underpass tersebut bisa selesai sebelum dua tahun dari sekarang. Sebab, mengacu pada perhitungan walikota, dalam dua tahun mendatang, kawasan Surabaya barat akan macet parah. Karenanya, bila underpass tersebut sudah bisa difungsikan, tentunya akan sangat signifikan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
“Bu wali minta 1,5 tahun sudah selesai. Karena perkiraan bu wali, dua tahun dari sekarang, Surabaya barat bisa lock (terkunci) kalau ini belum beres,” sambung Totok.
Terkait kondisi di lokasi pengerjaan yang sempat terkendala adanya beberapa utilitas dari beberapa instansi seperti pipa PDAM, jaringan kabel PT PLN dan perusahaan seluler, Totok menyebut sudah tidak ada masalah. “Tadi sudah disampaikan oleh kepala dinas (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ) ke bu wali, pemkot sudah melaksanakan, sehingga tinggal untuk tender bisa selesai Mei dulu. Intinya kita jalan paralel. Kalau nunggu utilitas dulu, ya bisa tahun depan baru mulai. Perkiraan saya, kalau pengerjaannya dilembur, bisa selesai 1,5 tahun,” sambung dia.
Terkait anggaran, Totok Lusida menyebut anggarannya di bawah angka 80 miliar.  Menurutnya, pembangunan underpass Bundaran Satelit ini dibiayai oleh pengembang. Sementara pemkot kebagian penanganan utilitas. “Anggarannya kira-kira di bawah 80 miliar rupiah. Untuk developernya, itu ada formula perhitungannya terhadap lokasi, lahan, ketinggian, jumlah orang yang masuk memakai jalan di Surabaya barat. Itu diperhitungkan untuk partisipasi,” ungkap dia.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menegaskan, underpass di Bundaran Jalan Mayjen Soengkono menuju Jalan H R Muhammad tersebut memang harus segera dimulai pengerjaannya. Sebab, bila tidak segera dimulai, di kawasan Surabaya barat bisa terjadi kemacetan akut. “Saya mengundang bapak/ibu rapat di sini karena saya pengen tahu progressnya. Kita ingin dorong agar underpass ini segera terealisasi sehingga kita bisa selesaikan masalah urgen untuk akses di sana,” jelas walikota.
Disampaikan walikota, Pemkot Surabaya selama ini telah membangun beberapa jalan baru. Tidak hanya di kawasan pusat kota, tetapi juga menyebar di kawasan Surabaya lainnya. Tujuannya, dengan adanya infrastruktur yang bagus, maka roda perekonomian di Surabaya bisa bergerak dinamis. “Saya berusaha membuat suasana usaha di Surabaya lebih bagus. Karenanya, kita harus berpikir tidak biasanya (out of the box) karena Surabaya ini sudah semakin dikenal,” sambung mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.    

Sebelumnya, pembangunan jalan bawah tanah di Bundaran Satelit tersebut telah ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama tepat di bundaran Jalan Mayjen Sungkono pada 25 September 2015. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment