Wednesday, November 2, 2016

TERORISME SURABAYA

4 Terduga Teroris Ditangkap Di Surabaya

Keempat terduga teroris tersebut terpengaruh kelompok Sibghatullah
dan Bahrun Naim, tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar.
MABES Polri kembali menangkap satu tersangka terduga teroris asal Surabaya, Ali As’abbah. Penangkapan terhadap terduga teroris Ali As’abbah merupakan hasil pengembangan atas penangkapan tiga terduga teroris asal Surabaya pada 8 Juni 2016.
“Sekarang kami sudah tahan Ali,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, di kantornya, Rabu, (15/6).
Dalam jumpa pers di hadapan wartawan, Boy Rafli Amar memaparkan peran Ali membantu membuat bahan peledak dan mengetahui sasaran aksi teror bom rakitan berdaya ledak tinggi yang akan dilakukan oleh tiga tersangka lainnya, yaitu Priyo Hadi Purnomo (PHP), Befri Rahmawan (BR) alias Ibnu alias Azis, dan Feri Novandi (FN) alias Abu Fahri alias Koceng.
Ali diketahui sebagai pedagang dan bukan merupakan mantan napi dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, seperti PHP.
Boy Rafli Amar menerangkan, keempat terduga teroris tersebut terpengaruh kelompok Sibghatullah dan Bahrun Naim, tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sibghatullah adalah pimpinan kelompok baru yang terafiliasi dengan ISIS, yang terbentuk pada 2014. Kelompok itu beroperasi di wilayah Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara Barat (NTB), Madura (Jawa Timur), dan Magelang (Jawa Tengah).
Seperti dilansir media sebelumnya, PHP adalah mantan narapidana di LP Porong yang dihukum karena kasus narkoba. PHP bebas pada 2014. Dia juga pernah dipenjara karena menggelapkan uang di tempat kerjanya. Saat di LP Porong, PHP berkenalan dengan Sibgotulloh dan Muhammad Sholeh. Sibgotulloh, kata Boy, Rafli Amar, berkaitan dengan jaringan teroris di Kalimantan, juga dengan Maman Abdurrahman, yang juga terlibat dalam terorisme pada tahun 2011-2012. Sibgo kini ditahan setelah ditangkap di Malaysia ketika ia hendak berangkat ke Suriah.
Warkop Titipan Ilahi yang digeledah Densus 88.
Dijelaskan pula, PHP memegang peranan penting merekrut FN, BR, dan Ali. Kemudian, BR direncanakan akan menjadi eksekutor aksi teror di Surabaya. Adapun targetnya antara lain kantor-kantor polisi yakni di Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Taman Bungkul, dan Polres Tanjung Perak Surabaya. “Jadi, sasarannya ditujukan pada polisi yang sedang bertugas,” ujarnya.
Adapun alasan pos polisi menjadi target aksi teror lantaran polisi dianggap memberantas aksi teror. Selain itu, polisi juga dinilai menjadi penghambat terciptanya negara Daulah Islam.
Keempat tersangka diduga melanggar pasal 7 dan 9 UU No.15 Tahun 2003 tentang perencanaan aksi teror dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Sebelumnya, Rabu (8/6) Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Jawa Timur menggerebek sebuah rumah di Jalan Lebak Timur 3 D/18 Surabaya dan berhasil menangkap 3 pelaku terduga teroris bersama beberapa barang bukti bom siap ledak, 1 pucuk senjata laras panjang, senjata rakitan dan handphone (HP).
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, bom yang sudah jadi tersebut segera dibawa pergi. Bom dimasukkan ke tong yang ada di mobil Gegana. Densus lalu menggelar semua barang bukti yang ditemukan. Barang bukti kemudian dimasukkan ke kardus dan dibawa pergi keluar lokasi. Rumah semi permanen berwarna hijau itu kemudian dipolice line.
Kronologisnya bermula dari Densus 88 menangkap terduga teroris bernama Feri Novandi (FN) di bawah jembatan tol di Jalan Gresik Gadukan yang diketahui kos di rumah Sali. Densus lalu menuju ke Jalan Kalianak 55, tujuannya adalah rumah Sali yang berada di belakang warung kopi Titipan Ilahi. Di sana Densus 88 menggeledah kamar kos FN. Lalu Densus 88 mengembangkan kasus ini dengan bergerak ke Jalan Lebak Timur. Dari rumah milik Sutego tersebut, Densus mengamankan dua terduga teroris yakni Priyo Hadi Purnomo (PHP) dan Befri Rahmawan (BR).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Argo Yuwono.  
Saat ditemui wartawan di Polrestabes Surabaya usai penggerebekan, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan,”Hasil penggerebekan di TKP, 3 pelaku berinisial PHP, FN dan BR di sebuah rumah di Jalan Lebak Timur III Surabaya bersama beberapa barang bukti seperti bom siap pakai dan senjata api laras panjang dan pendek sudah kita amankan untuk dilakukan pendalaman oleh penyidik dan kejelasannya akan disampaikan Mabes Polri,” jelasnya.

Argo Yuwono menambahkan, terkait pengamanan terduga teroris pasca penggerebekan, untuk kenyamanan masyarakat selama bulan Ramadhan, anggota Polda Jatim diturunkan di lapangan baik di tingkat polda sampai tingkat polsek-polsek. “Selain itu kita juga menurunkan beberapa anggota untuk patroli keliling sampai menjelang sahur,” tambahnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment