Musyawarah Wilayah KMPA Nagan Raya
Peran pemuda dan mahasiswa sangat menentukan
guna melahirkan para generasi penerus selanjutnya yang memiliki akhlak mulia sesuai yang ditetapkan oleh Al Quran Nul Karim |
PADA 19 September 2015 bertempat
di Hotel Grand Nagan Raya Jl Raya Meulaboh -Medan telah dilaksanakan kegiatan
Musyawarah Wilayah KMPA (Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh) Nagan Raya yang
dihadiri oleh sekitar 70 orang dan dibuka oleh Bupati Nagan Raya yang diwakili
oleh Ketua Bappeda, Teuku Raja Kembangan.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Bupati
Nagan Raya yang diwakili oleh Ketua Bappeda, Ketua Komisi A DPR Aceh, Tengku
Abdullah Saleh, Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Syamsuardi, Ketua DPRK Aceh Barat,
Ramli, Anggota Banggar DPRK Nagan Raya, Cut Man, Sekjen KMPA Aceh, Razi
Muhammad, Ketua KMPA Nagan Raya, Rahmat Bukhari, para mantan Combatan GAM
Wilayah Kabupaten Nagan Raya, dan Ustadz Bukhari.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan beberapa
sambutan di antaranya oleh
Ketua
KMPA Nagan Raya, Rahmat Bukhari, yang menyampaikan banyak terima kasih kepada
seluruh unsur pimpinan yang ada di Kabupaten Nagan Raya maupun Aceh Barat serta
tingkat provinsi atas kesediaan dan perhatiannya bisa hadir dalam acara
tersebut. “Semoga kegiatan ini dapat menjadikan KMPA khususnya di Nagan Raya
menjadi lebih besar dan solid dalam mengemban kegiatan kepemudaan dan kemahasiswaan”.
Sedangkan Sekjen KMPA Provinsi Aceh, Razi
Muhammad, mengatakan dalam sambutannya bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan
Musyawarah Wilayah KMPA Nagan Raya ini tentunya akan berdampak pada arah
organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan yang akan dilakukan ke depan. “Setelah
10 tahun MoU Helsinki berlalu tentunya kedamaian dan ketenangan di Aceh telah
tercipta dengan baik sehingga masyarakat Aceh yang sudah sekian lama hidup dalam
konflik yang terjadi antara pemerintah Indonesia dan GAM tentunya tidak
menginginkan masalah itu kembali terjadi di Aceh. Untuk itulah peran pemuda dan
mahasiswa sangat diharapkan dalam mengisi pembangunan ke depan guna mendukung
pemerintah dengan segala programnya”.
Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Syamsuardi alias
Juragan, mengatakan, pihak DPRK sangat mendukung kegiatan ini karena pemuda dan
mahasiswa merupakan bagian dari sistem pemerintahan yang menjadi tonggak tegaknya
pembangunan khususnya di Nagan Raya. “Saat ini khususnya di Nagan Raya sudah
tidak ada lagi konflik bersenjata dan mari kita bersatu dalam membangun Nagan Raya
tercinta.
Saya
meminta kepada para pemuda dan mahasiswa untuk tetap solid dan menjaga
persatuan karena masalah perbedaan pandangan sudah hampir dipastikan tidak ada
terutama yang mengacu kepada masalah ideologi. Mari kita ciptakan masyarakat
yang adil dan makmur serta menciptakan perdamaian di lingkungan masing-masing.
Inilah peran pemuda dan mahasiswa yang sangat kami butuhkan, karena tanpa
dukungan mereka tentunya kerja keras kita akan sia-sia. Di sinilah letak
pentingnya peran pemuda dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa”.
Ketua Komisi A DPR Provinsi Aceh, Abdullah
Saleh, mengatakan,”Kami sangat mengapresisi dilaksanakannya kegiatan ini guna
meneruskan langkah para pemuda dan mahasiswaa Nagan Raya dalam mengisi pembangunan.
Saat ini setelah MoU Helsinki berlalu sudah banyak manfaat dan kesejahteraan
yang kita rasakan, walaupun itu belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat Aceh.
Namun kita harus terus melanjutkan perjuangan setelah sekian lama hidup
berkonflik dengan menciptakan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat Aceh,
khususnya di Kabupaten Nagan Raya. Saya berasal dari Nagan Raya tentunya sangat
berharap agar peran pemuda dan mahasiswa dalam mengisi pembangunan dapat
terlihat melalui kerja nyata dengan selalu berkoordinasi dengan pemerintah
daerah. Tentunya semua memerlukan dana dan arahan yang perlu dilakukan oleh
pemuda dan mahasiswa ke depan.
Para
pemuda dan mahasiswa saat ini tentunya harus dibekali dengan aqidah islami dan
menegakkan syariat islam, mengingat teknologi global yang sudah sangat
berbahaya. Pemuda dan mahasiswa harus pandai menfilter dirinya dikaitkan dengan
hal-hal yang menjurus kepada tindakan negatif dan ini harus segera disadari
terutama masalah doktrin radikal, pornografi dan kekerasan yang terjadi. Para
pemuda dan mahasiswa harus dapat mengantisipasi hal-hal tersebut dan jangan sampai
terjebak di dalamnya”.
Bupati Nagan Raya yang diwakili Ketua
Bappeda, Tengku Raja Kembangan, mengatakan,”Kami minta maaf karena Bupati Nagan
Raya tidak bisa hadir karena ada halangan tugas yang harus dikerjakan.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya sangat mendukung dengan apa yang sedang
dilaksanakan saat ini. Tentunya kami berharap ke depan hal tersebut dapat lebih
ditingkatkan terkait implementasi di lapangan. Terkait anggaran kegiatan tentunya
ini harus dibicarakan sehingga pada anggaran 2016 mendatang dapat disiapkan. Seperti
dikatakan oleh senior kami Bapak Abdullah Saleh bahwa di Aceh khususnya di
Kabupaten Nagan Raya yang dimaksud dengan ideologi ke-Aceh-an adalah dengan
menciptakan masyarakat Aceh kepada tegaknya syariat Islam yang benar-benar
harus dipegang teguh. Untuk itu peran pemuda dan mahasiswa sangat menentukan
guna melahirkan para generasi penerus selanjutnya yang memiliki akhlak mulia
sesuai yang ditetapkan oleh Al Quran Nul Karim. Mewakili Bupati Nagan Raya saya
secara resmi sekaligus membuka kegiatan ini dan silakan seluruh KMPA melakukan
kegiatan ini dengan sebaik-baiknya”.
Pukul 12.15 Wib kegiatan dilanjutkan doa
bersama dipimpin oleh Ustadz Bukhari. Pukul 12.30 wib kegiatan selesai dengan
tertib dan lancar. (F.984) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment