Idul Adha Di Ponpes
Al Riyadl Pasekon Cipanas
Penyembelihan hewan korban, (inzet) K H Drs Pipin S Aripin |
TAKBIR menggema seantero
dunia pada malam tanggal 10 Dzulhijah 1436 H atau 24 September 2015. Hari itu adalah
peringatan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam di seluruh dunia, meskipun juga
ada beberapa umat Islam di Indonesia sudah melaksanakannya satu hari
sebelumnya.
Hari raya ini biasanya disebut juga sebagai
hari raya korban karena bagi umat Islam yang mampu bersedekah dengan memberikan
hewan korban untuk sesama umat Islam, yang lazim hewan korbannya berupa sapi,
domba, kambing dan onta, namun di Indonesia sudah terbiasa tanpa onta. Hari
raya yang satu ini biasa disebut juga hari raya haji karena bersamaan juga para
jemaah haji dari seluruh dunia sedang menyelenggarakan wukuf di padang Arofah,
Saudi Arabia.
Ibadah korban ini mencerminkan sejarah Nabi
Ibrahim AS yang ketika masa hidupnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk
menyembelih putranya yaitu Ismail yang sudah pula diangkat menjadi nabi pada
usia yang ketiga belas. Karena taatnya Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah
Allah tersebut, dan karena Nabi Ismail AS juga menyetujui untuk melaksanakan
penyembelihan atas dirinya akhirnya dengan pertimbangan yang berat Nabi Ibrahim
AS akan menyembelih anaknya tersebut. Namun setelah Allah mengetahui bahwa Nabi
Ibrahim sangat taat pada perintah-Nya yang disampaikan melalui mimpi maka
melalui malaikat-Nya Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba untuk
disembelih dan dikorbankan.
Dengan penuh hikmat tanggal 10 Dzulhijah 1436
H atau 24 September 2015 di Kampung Loji, tepatnya di Pondok Pesantren Al
Riyadl Pasekon, Cipanas, Cianjur, Jabar, telah dilakukan salat bersama dengan khutbah
disampaikan oleh Pimpinan Ponpes, K H Pipin S Aripin MM.
“Hari raya idul korban ini adalah bentuk upaya
mengamalkan ajaran Islam sebagaimana pada firman Allah,’Wama arsalnaka illa
rahmatan lil alamin’, yang dicerminkan pada idul korban ini adalah bentuk
kepedulian sesama umat terutama kepada kaum dhuafa yang boleh dikata jarang menikmati daging yang bernutrisi
tinggi. Sehingga dengan korban ini mereka bisa menikmati daging selama dua atau
tiga hari berturut-turut. Hari raya idul
adha ini juga digambarkan para jemaah haji seluruh dunia yang sedang
menyelenggarakan wukuf di Arofah dengan pakaian yang sama serba putih yang
mencerminkan bahwa dalam Islam diutamakan kesamaan golongan. Karena di sisi
Allah SWT, tidak berlaku perbedaan tinggi dan rendahnya jabatan maupun derajat
pada manusia”.
Setelah acara salat Id di Pondok Pesantren Al
Riyadl yang dihadiri ratusan jemaah setempat dilanjutkan dengan menyembellih
empat ekor sapi dan sebelas ekor domba. “Tahun ini korban kita masih sama dibanding
dengan tahun yang lalu, berarti ekonomi umat Islam masih stabil,” ungkap Kang
Ipin (panggilan akrab pimpinan ponpes tersebut) kepada FAKTA. (F.980) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment