BERBAGAI upaya dan terobosan
yang dilakukan selama ini menuju perubahan pembangunan di Bumi Turatea.
Jeneponto, di bawah kepemimpinan Bupati Iksan Iskandar bersama Wabup Mulyadi
Mustamu.
Dalam hal ini gerakan awal yang terus dipacu
diyakni menata tata ruang dan pembenahan infrastruktur hingga wajah ibu kota
Jeneponto, khususnya di putaran Bontosunggu tampak indah dan bersih. Ya,
maklum, selama ini kondisi tata ruang ibu kota Jeneponto mulai dari Bontosunggu
sampai Belokallong sangat semrawut sehingga sulit dibedakan wajah pembangunan
ibu kota Kabupaten dengan Kecamatan.
Kesemrawutan inilah yang menjadi PR bagi Bupati
Pembangunan Jeneponto, bisa merubahnya meskipun dilakukan secara bertahap. Kini
pembenahan infrastruktur ibu kota Bontosunggu dan sekitarnya sementara digenjot
khususnya dilakukan perubahan jalan dan pembangunan public spare Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Sasarannya, selain memberi nuansa keindahan yang eksotis juga
menciptakan kebersihan hidup bagi masyarakat.
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, mengakui
pembenahan berbagai infrastruktur ini tentu saja akan menuai perubahan
pembangunan dan salah satu target yang ingin dicapai ke depan adalah
mendapatkan supremasi tertinggi di bidang kebersihan, yakni Piala Adipura pada
2017 mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan
obsesi itu, Bupati Iksan Iskandar harus putar otak untuk menjemput bola agar
bisa menggaet investor masuk menanamkan modalnya ke Bumi Turatea. “Jika ini
berhasil maka yakin saja penataan kota yang dikemas dalam program revitalisasi
pembangunan Jeneponto menuju perubahan, insya Allah akan terwujud”.
Optimistis Jeneponto untuk meraih Adipura
pada 2017, kembali ditegaskan Iksan Iskandar dalam rapat evaluasi kinerja pejabat
eselon II dan eselon III di Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto beberapa pekan
lalu. Mantan Sekda Jeneponto ini menyebutkan untuk meraih Piala Adipura 2017 ada
8 indikator penilaian, di antaranya ada Ruang Terbuka Hijau (RTH), penghijauan
di kantor-kantor, sekolah, pasar, rumah sakit, Tempat Pembuangan Akhir (TPA),
kebersihan dan pertamanan.
Menurutnya, perbaikan serta pembenahan yang
dilakukan bertahap untuk RTH dibuat dari batas kota Paceko sampai batas kota
Karisa, ada 9 RTH dan bank bersedia memelihara dibantu SKPD terkait.
Meski demikian, untuk meraih Adipura pasti
ada kendalanya, seperti belum adanya terminal angkutan antara desa yang
memerlukan biaya besar. “Perlu dicari dananya di pusat, semoga berhasil.
Kami minta seluruh pimpinan SKPD untuk segera bergerak dan apa yang kita
rencanakan bisa terlaksana yaitu Jeneponto pada 2017 bisa meraih Adipura,”
tandas Bupati. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment