Bupati Sumenep miris dengan maraknya kekerasan seksual anak-anak |
BUPATI Sumenep, K H A Busyro
Karim MSi, mengajak para petugas KB untuk bekerja
lebih profesional dan memberikan data yang benar sesuai dengan kenyataan yang
ada di
lapangan. Sebab, hal itu akan menjadi acuan perencaan
program berikutnya. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumenep ini pada saat
memberikan tausiyah pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Sumenep,
Rabu (06/08).
Di samping
itu Bupati juga mengingatkan adanya kekerasan dan perilaku seksual yang menimpa
perempuan dan anak-anak yang terjadi di Sumenep dan sangat miris, bahkan korban
dan pelaku masih usia anak SD. “Ini harus menjadi
perhatian kita bersama, karena ternyata pelaku ketika ditanya petugas sudah
diberi HP oleh orang tuanya,” ungkapnya.
Sebab, dengan
menggunakan HP,
anak-anak tidak hanya untuk telepon, namun ternyata mereka sudah
bisa mengakses internet dan membuka macam-macam. Dan inilah yang menyebabkan
mereka lebih dewasa dibandingkan umurnya.
Hal tersebut, tegas Bupati yang juga Pengasuh
Ponpes Alkarimiyah Braji ini, yang membuat maraknya kasus pelecehan seksual
yang terjadi akhir-akhir ini sudah sangat tidak rasional. Di tahun 2014 ini
saja sudah ada 6 kasus pelecehan seksual yang korban maupun pelakunya adalah
anak-anak.
“Mungkin data yang masuk tersebut mungkin belum semua
yang melapor, karena mungkin masih ada yang tidak melapor karena menganggap aib
dan semacamnya,” tambahnya.
Sedangkan terkait dengan
program pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-MP) di Kabupaten
Sumenep, pihaknya terus meningkatkan pengajuan anggarannya melalui DPRD Sumenep,
meskipun hasilnya terkadang tidak sesuai dengan usulan yang diajukan eksekutif.
Karena bagaimanapun juga dealnya ada di legislatif yang memutuskan untuk disetujui atau ditolak. (F.679) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment