Bude Karwo berharap pesepakbola wanita bisa mengukir prestasi |
TAK hanya pria yang harus berprestasi di dunia persepakbolaan.
Namun wanita pun seharusnya bisa mengukir prestasi di bidang olahraga yang paling
diminati banyak orang ini. Di Jatim, pesepakbola wanita terus melakukan ajang
bergengsi yang diharapkan bisa mendongkrak prestasi pemain bola wanita di
Indonesia. Turnamen sepakbola wanita di
Jawa Timur (Jatim) memperebutkan Piala Bude Karwo 2014, akan digelar
Oktober-November mendatang.
“Mudah-mudahan
pesepakbola perempuan Jatim bisa berprestasi sama seperti pemain sepakbola
laki-laki,” ujar Bude Karwo.
Bude
mengatakan, prestasi olahraga sepakbola juga bisa diraih oleh pesepakbola
wanita. Artinya, sumber daya manusia perempuan juga memiliki persamaan bakat
dan prestasi dengan laki-laki.
"Untuk
tahun ini setiap peserta dibebani biaya pendaftaran Rp 2,5 juta per tim,"
kata Amir Burhannudin, Sekjen Asosiasi Provinsi PSSI Jatim. Diharapkan tahun
ini pesertanya lebih banyak, dan atmosfer turnamen lebih semarak dan lebih berkualitas.
Rencananya, ajang
perhelatan Piala Bude Karwo IV tetap di Stadion Brawijaya, Surabaya. Tahun lalu
Piala Bude Karwo III dihelat bulan Desember. Tepatnya dimulai 10 Desember 2013.
Pada
tahun 2013 lalu, hanya ada enam tim sepakbola wanita yang ikut, jauh lebih
sedikit dari Piala Bude Karwo II pada 2012 yang diikuti 16 tim. Tahun lalu
pesertanya hanya tim Putri Surabaya, Putri Jember, Putri Kediri, Putri
Sidoarjo, Putri IKA ITS, dan Putri Malang.
Penyusutan
jumlah peserta itu karena skema turnamennya berbeda dari 2012. Kalau tahun 2012
yang diundang adalah klub-klub, sedangkan 2013 yang diundang hanya perwakilan
daerah yang menjadi anggota PSSI Jatim.
Seperti
turnamen tahun lalu, turnamen tahun 2014 ini merupakan ajang persiapan
menghadapi turnamen tingkat nasional Piala Kartini tahun 2015. "Jadi bukan
hanya mencari siapa tim sepakbola wanita yang terkuat tahun ini, tapi turnamen
tahun ini juga menjadi ajang seleksi pemain untuk membentuk tim Jatim,"
terang Amir.
Kemungkinan
peserta Piala Bude Karwo IV juga diikuti oleh tim dari luar Jatim. Sebab Piala
Bude Karwo memang dimaksudkan menjadi pemicu kebangkitan sepakbola wanita di
level nasional.
Seperti
diketahui, perkembangan sepakbola wanita kini menjadi perhatian FIFA. Untuk
itu, FIFA meluncurkan program FIFA GOAL, yang memberikan bantuan demi
perkembangan sepakbola wanita di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Salah satu bentuk
program bantuan itu untuk Indonesia adalah mengirim FIFA Marketing Consultant,
Michelle Cox, yang didampingi oleh Dato Yap Nyim Keong sebagai Honorary
Secretary Asean Football Federation. Selama empat hari, Michelle Cox dan Dato
Yap melakukan serangkaian kegiatan yang disebut Women’s Football Marketing
Support Program.
Dengan
ditemani oleh Direktur Sepakbola Wanita, Ibu Eha Habibah, Sekjen PSSI, Nugraha
Besoes, kedua utusan FIFA tersebut bertandang ke kantor pusat KONI/KOI hari
Jumat (10/7) untuk berdiskusi dengan Ibu Ketua Umum, Rita Subowo, ditemani
Indra Kartasasmita, Wakil Ketua serta Arie Ariotedjo, Sekjen KOI.
Menurut
Michelle Cox, marketing merupakan salah satu sarana terpenting sekaligus
merupakan pokok persoalan dalam hal pembinaan sepakbola wanita. Oleh sebab itu,
FIFA akan mencoba untuk membantu negara-negara anggotanya demi peningkan kinerja
marketing untuk masing-masing negara.
Tambahan
dari Nugraha Besoes,“Indonesia termasuk dalam program karena FIFA
mempertimbangkan jumlah populasi Indonesia yang sangat berpotensi untuk
menghasilkan atlet-atlet berprestasi”.
Dato
Yap juga mengatakan bahwa program ini tidak hanya untuk mensosialisasikan
sepakbola sebagai olahraga, namun juga sarana untuk mengangkat masalah-masalah
sosial. Seperti halnya di Inggris, pemerintahnya menggunakan sepakbola untuk
mengangkat masalah obesitas. Dengan demikian, federasi sepakbola nasional
Inggris mendapatkan bantuan dana yang cukup besar dari departemen kesehatan.
Di
samping berdiskusi, Michelle Cox dan Dato Yap Nyim Keong akan melakukan
kunjungan ke sejumlah daerah untuk bertemu dengan klub sepakbola wanita dan
berdialog dengan sekolah-sekolah yang memiliki tim sepakbola wanita. “Indonesia
punya potensi besar di bidang sepakbola wanita. Namun selain sponsor swasta,
dukungan pemerintah pusat dan daerah juga sangat menentukan perkembangan sepakbola
wanita di negeri ini,” ujar Michelle.
Inti
dari kunjungan ini adalah meminta kepada Indonesia, baik pemerintah, masyarakat
dan pelaku olahraga untuk lebih memperhatikan sepakbola wanita di Indonesia dan
tidak menganggap sebelah mata kemampuan atlet-atlet wanita Indonesia. Karena
jika ditilik dari prestasi di kancah internasional, sebenarnya sepakbola wanita
Indonesia bisa dibilang lebih berprestasi ketimbang sepakbola prianya. “Di
ranking sepakbola wanita resmi yang dikeluarkan FIFA – Induk Sepakbola Dunia,
tim wanita kita menempati posisi ke 68, sementara di Asia kita masuk ke dalam
20 besar yakni posisi ke 13. Sementara tim pria berada di urutan 140-an dunia”.
(F.835) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment