Dr I Made Suarta SH MHum, Rektor IKIP PGRI Bali |
IKIP PGRI Bali tidak saja berhasil meluluskan
tenaga profesi yang handal dan berkualitas. Sebagai perguruan tinggi swasta
ternama di Bali, dari tahun ke tahun IKIP PGRI Bali juga mampu menempa
kemampuan mahasiswanya hingga menorehkan prestasi luar biasa bahkan di tingkat
internasional. Salah satu prestasi teranyarnya, keberhasilan diraih Nadia Putri
Virgita, mahasiswi IKIP PGRI Bali yang pada Juli 2014 lalu berhasil memboyong medali
emas sebagai juara satu dari nomor Lead Kompetisi Panjat Tebing di Singapura,
serta juara 2 pada nomor Boulders di kompetisi dan tempat penyelenggara yang
sama, pada Mei 2014.
Dua
keberhasilan itu diungkapkan Dr I Made Suarta SH MHum, Rektor IKIP PGRI Bali,
dalam gelar Dies Natalis XXXI dan Wisuda XXXIII IKIP PGRI Bali, di Agung Room
Grand Bali Beach, Sanur Bali, pada Senin (25/08). “Ini sebuah prestasi cukup
membanggakan bagi kami. Hingga 2014 ini IKIP PGRI Bali masih memiliki mahasiswa
dengan prestasi hingga tingkat internasional. Semoga keberhasilan ini pun
senantiasa bisa menjadi tauladan, menjadi motivator bagi mahasiswa kami lainnya
untuk terus berprestasi,” ujar Suarta, bangga.
Tidak
hanya itu, diterangkan pria yang juga sebagai pengurus APTISI Bidang Pendidikan
Karakter ini, sebelum berangkat sebagai duta mahasiswa IKIP PGRI Bali mewakili
Indonesia di Singapura, pada akhir Maret 2014 lalu, Nadia Putri Virgita juga
sebagai jawara, juara I nomor boulders kompetisi panjat tebing yang
diselenggarakan di Jawa Tengah. Serta sebagai juara 4 dalam Porsenasma (Pekan
Olahraga dan Seni Nasional Mahasiswa) antar perguruan tinggi (PT) PGRI
se-Indonesia.
Dua
keberhasilan itu setidaknya turut atau sebagai penyumbang deretan keberhasilan
perguruan tinggi berkampus pusat di Jalan Seroja, Tonja, Denpasar Utara ini.
Termasuk deretan prestasi lain pada rentang waktu mulai Februari hingga Agustus
tahun akademik 2013/2014. Di antaranya, untuk tingkat regional; juara dua
Futsal dalam Porseni STIMI Handayani, juara satu ajang Rektor Cup Softball
antar perguruan tinggi dan SMTA se-Bali, dan juara satu dalam Rector Cup Bola
Volley antar perguruan tinggi se-Bali. Sementara pada bidang seni; IKIP PGRI
Bali secara regular tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB), sebagai juara 2 palawika
dalam utsawa Dharma Gita tingkat nasional diraih Ketut Adi Andre, pada Juni
2014. Serta juara 1 lomba pidato “Kependudukan” diadakan oleh BKKBN Provinsi
Bali yang diraih Putu Asteria Yuniarti, pada Juni 2014, juara 3 putri lomba PIK
R/M, juga sebagai unggulan dan duta Mahasiswa Genre tahun 2014.
“IKIP
PGRI Bali juga sebagai peserta parade dalam pembukaan PKB. Berkolaborasi dengan
Unhi dalam mengisi acara peragaan budaya Bali Mandara Mahalango dengan
menampilkan Sendratari ‘Sangkaning Tresna’,” imbuh Suarta.
Selain
pada mahasiswa, prestasi atau keberhasilan lain yang turut menjadi kebanggaan IKIP
PGRI Bali juga berhasil ditorehkan para dosennya. Di antaranya, pada 2014 ini
terdapat empat orang dosen yang mampu memenangkan Hibah Bersaing Desentralisasi
Dirjen Dikti. Itu diraih oleh Dr I Made Suarta SH MHum dan Dr A A Adhi Putra MPd,
yang juga berhasil mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) yakni bidang
seni tari kebesaran IKIP PGRI Bali dan peneletian. Sementara dua dosen lainnya
yakni Drs I Wayan Susanta MPd dan Drs I Made Darmada MPd sebagai dosen penerima
Hibah Penelitian Disertasi.
Sementara
itu, Drs IGB Arthanegara SH MPd, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, dalam kesempatan
yang sama menuturkan bahwa keberhasilan yang dicapai kampus naungan yayasan yang
diketuainya itu merupakan hasil kerja keras seluruh Civitas Akademika IKIP PGRI
Bali. Tidak saja oleh dosen dan mahasiswanya, melainkan seluruh unsur kampus
termasuk yayasan dan para pegawainya, serta dukungan dan kepedulian dari
masyarakat.
Usia
31 tahun, menurut dia, merupakan usia cukup dewasa untuk IKIP PGRI Bali yang
senantiasa tegar dalam menghadapi semua hambatan, tantangan, gangguan serta
cobaan. “Kerja sama dan kerukunan inilah yang membawa IKIP PGRI Bali hingga
mencapai usia 31 tahun. Dan kerukunan itu juga yang selalu kami tekankan agar
menjadi modal termasuk para pendiri guna membawa IKIP PGRI Bali terus berkarya,
berprestasi dan terus maju seiring kemajuan jaman,” jelas Arthanegara.
IPK Cumlaude Dari Prodi Pendidikan Sejarah
Drs IGB Arthanegara SH MPd, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali |
Pada
Wisuda Sarjana ke-33 IKIP PGRI Bali, yang turut dihadiri Koordinator Kopertis
VIII, Kepala atau perwakilan Dinas Dikpora Provinsi Bali dan kabupaten/kota,
Pimpinan Forum Rektor serta undangan lainnya termasuk Ketua PD PGRI Bali dan
Kota Denpasar, mewisuda sebanyak 944 wisudawan. Dari lulusan sarjana sejumlah
itu, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi diraih oleh Ida Ayu Puspita.
Ia
merupakan mahasiswi dari Prodi Pendidikan Sejarah, anak dari pasangan Ida Bagus
Putra Suadnya Dana dan Ida Ayu Putu Suyadnya, dilahirkan di Penarukan pada 24
Oktober 1991. IPK yang diperolehnya pun cukup fantastis, sebesar 3,93, kategori
Cumlaude (predikat pujian). Atas prestasinya itu, Puspita merupakan
satu-satunya mahasiswi yang mendapat penghargaan dari IKIP PGRI Bali sebagai lulusan
terbaik 2014. “Atas prestasinya itu, kami, IKIP PGRI Bali, kepadanya memberikan
penghargaan. Ia sebagai lulusan terbaik tahun ini, dengan IPK predikat pujian,
sebesar 3,93,” ungkap Dr I Made Suarta SH MHum, Rektor IKIP PGRI Bali.
Sementara
dari jumlah wisudawan sebanyak itu, dikatakan, merupakan lulusan strata satu
(S1). Masing-masing dari Prodi Pendidikan BK, Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah, Seni Tari Drama, Seni Rupa, Ekonomi, Sejarah, Olahraga Kesehatan,
Matematika dan Prodi Pendidikan Biologi.
Menurut
Rektor Suarta, dengan lulusan 2014 ini, jumlah alumni IKIP PGRI Bali menjadi
sebanyak 19.337 orang. Student body IKIP PGRI Bali sebanyak 4.266, dibina oleh
dosen sebanyak 185 orang. Dosen sejumlah itu memiliki kualifikasi S2 sebanyak
81 orang, kualifikasi S3 12 orang, Dosen Guru Besar satu orang. Sementara
sisanya sebanyak 81 orang dosen tengah melanjutkan study lanjut S2, dan 10
orang dosen tengah mengikuti S3.
Drs IGB Arthanegara SH MPd, Ketua YPLP PT IKIP
PGRI Bali, kepada para lulusan ia berpesan harus bangga dan membanggakan
almamater. Tidak mengenal kata akhir untuk belajar, terus maju sebagai seorang
yang berilmu. Mengingat yang dapat dibanggakan oleh seorang yang berilmu,
berapa gelar yang dapat dideretkan pada namanya. “Jangan merasa puas dengan
gelar anda saat ini. Terus belajar, raih ilmu dan gelar hingga profesor. Sebab
yang membanggakan bagi seorang berilmu, adalah berapa gelar yang mampu
dideretkan pada namanya,” ujar Arthanegara. (F.915) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment