DPRD
PROVINSI JATIM INGATKAN MASYARAKAT
YANG
MELINTASI PANTURA
Khozanah Hidayati,
Anggota Komisi D DPRD Provinsi
Jatim.
|
KHOZANAH Hidayati, Anggota Komisi
D DPRD Provinsi Jatim, mengingatkan masyarakat Jawa Timur yang melintas
di kawasan pantura (pantai utara) meliputi Tuban, Bojonegoro dan
Lamongan agar berhati-hati mengingat curah hujan cukup tinggi.
“Biasanya sering
terjadi kecelakaan saat hujan deras dan kondisi jalan bergelombang serta licin.
Tak
hanya itu, kondisi jalan di Lamongan khususnya di Babat juga
banyak yang rusak. Masyarakat harus berhati-hati,”
ucap
Ana Khozanah saat ditemui di gedung DPRD Jatim,
Selasa
(11/10).
Politisi
kelahiran Tuban tersebut mengatakan, pihaknya juga
berharap kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur khususnya Bina Marga
Jatim siaga untuk memeriksa kondisi jalan di wilayah pantura.
“Harus ada
pengerjaan yang maksimal untuk menangani jalan berlobang di wilayah
Babat. Ini harus dilakukan supaya laka lantas di wilayah tersebut tak meningkat,”
paparnya.
Selain itu,
Khozanah juga mengingatkan pihak Dinas Pengairan Jatim agar
siaga
mengingat daerah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan selalu menjadi langganan banjir.
Komisi D DPRD
Jatim yang membidangi pembangunan, mendesak BPBD
Jatim untuk waspada dan selalu siaga terhadap ancaman bencana curah hujan
tinggi di beberapa daerah di Jawa Timur. Hal ini disampaikan politisi cantik asal Fraksi
PKB
ini.
Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi hujan masih akan terus
mengguyur Jawa Timur. Intensitas hujan yang tinggi tersebut dari
peralihan musim kemarau ke hujan. "Intensitas hujannya dari yang sedang
hingga hujan tinggi," kata Huda.
Huda menjelaskan, intensitas
hujan tinggi sering terjadi di kawasan pantai selatan Jawa Timur seperti
Trenggalek, Pacitan, Lumajang, Banyuwangi, Blitar hingga Malang selatan.
Intensitas hujannya bisa mencapai 50-100 milimeter setiap hari.
"Intensitas hujannya memang meningkat di daerah selatan Jawa Timur,"
ujarnya.
Dia melanjutkan,
hujan sedang dengan curah hujan 20-50 milimeter per hari banyak terjadi di
daerah utara dan tengah Jawa Timur seperti Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Nganjuk,
Jombang.
Kepala Seksi
Data dan Informasi BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, mengatakan, Jawa Timur
mengalami musim pancaroba. Itu sebabnya, intensitas hujan mulai tinggi.
"Awan cumolonimbus mulai terbentuk jadi potensi hujan sudah mulai
terjadi," tuturnya.
Menurut dia,
daerah-daerah di Jawa Timur seperti di Pasuruan, Probolinggo, Pamekasan,
Bangkalan, Sampang, dan Sidoarjo mengalami cuaca ekstrim. Hujan dengan
intensitas tinggi mencapai 50-100 milimeter setiap hari disertai kilat dan
angin berkecepatan tinggi akan sering terjadi di daerah-daerah tersebut.
Tuban,
Bojonegoro, dan Lamongan juga berpotensi terjadi cuaca ekstrim. Taufiq meminta
warga di daerah pegunungan dan sekitar aliran sungai waspada bencana tanah
longsor serta banjir.
"Hujan
deras dalam beberapa hari akan terus turun secara berturut-turut, jadi harap
waspada," ujarnya.
Sementara itu, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai
potensi banjir rob di wilayah jalur pantai utara (pantura)
Jawa.
"Potensi rob tetap tinggi, terutama terjadi
di kota-kota bagian utara Jawa, Pekalongan, Semarang, dan daerah-daerah pantai
utara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta.
Sutopo
menjelaskan bahwa Pekalongan merupakan daerah yang masih mengalami rob sejak 27
Mei hingga sekarang dan sebanyak 280 orang masih mengungsi hingga saat ini.
Berdasarkan
data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gelombang tinggi diperkirakan hanya akan
terjadi di perairan Samudera Hindia yang berimbas ke pesisir selatan Jawa dan
pesisir barat Sumatera. Sementara perairan utara seperti
Laut Jawa yang merupakan jalur pelayaran,
tidak berpotensi gelombang tinggi sehingga diperkirakan masih aman.
Sutopo
mengimbau pada masyarakat yang hendak berwisata di pantai-pantai selatan Jawa
seperti Parangtritis, pantai-pantai selatan di Kabupaten Gunung Kidul, waspada dan berhati-hati
dikarenakan gelombang tinggi yang berasal dari Samudera Hindia. (F.809)
No comments:
Post a Comment