JENDERAL TITO
KARNAVIAN TEPAT JADI KAPOLRI
PRESIDEN
JOKOWI TIDAK SALAH PILIH
JENDERAL Tito Karnavian sangat tepat
menjadi Kapolri dan mengukir sejarah baru serta prestasinya luar biasa. Pada
saat mendaftar sebagai mahasiswa di 3
(tiga) universitas,
semuanya diterima yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut
Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Di UI diterima di Fakultas
Kedokteran tetapi Tito Karnavian lebih memilih
masuk AKABRI pada saat itu untuk mengabdikan dirinya
sebagai prajurit, sebagai penegak hukum.
Dan ketika masih menjadi
taruna AKABRI sudah kelihatan menonjol. Prestasinya menjadi lulusan terbaik. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) pun pernah mengatakan
karier Tito akan naik. Dan itu terbukti benar adanya.
Badannya tidak terlalu besar alias sedang-sedang
saja tetapi otaknya cerdas dan cemerlang. Orangnya pun supel,
mudah bergaul, tidak sombong dan mudah menyesuaikan diri. Dengan seniornya
tetap hormat dan menghargai. Tito dapat diterima oleh berbagai
kalangan. Hal itu bisa dilihat pada saat Presiden Joko Widodo
mencalonkan Kapolri hanya satu orang saja yaitu dirinya, tidak ada satu orang maupun
kelompok organisasi kemasyarakatan, parpol,
politisi, pengamat, cendekiawan, atau dari
kalangan Polri sendiri tidak ada yang mempermasalahkan. Para
seniornya pun turut mendukung Tito Karnavian dicalonkan menjadi Kapolri.
Coba tengok pada masa yang lalu,
pencalonan Kapolri menjadi perdebatan, gemuruh dan hiruk-pikuk
mempertanyakan kredibilitas dan kemampuan figur yang dicalonkan. Termasuk
mempermasalahkan soal rekening gendut dan lain sebagainya.
Tetapi pencalonan Tito
Karnavian mulus-mulus saja tanpa hambatan sedikitpun.
Yang menarik, pada saat Tito
Karnavian menjalani fit
and proper test oleh DPR RI,
ada salah satu anggota DPR dari Partai Demokrat mempertanyakan pada Tito,”Saudara
lebih memperhatikan, mengutamakan dan patuh kepada presiden
atau kepada masyarakat ?” Itu
sebenarnya merupakan pertanyaan jebakan,
namun jawaban Tito sangat mengejutkan. Jawabannya
tidak disangka-sangka akan sebaik dan seindah itu. Jawaban yang
sangat cerdas dan bijak. Apa jawaban Tito ? Jawabanya sangat bagus dan tepat
yaitu Polri mengemban tugas 2 (dua) fungsi sebagai yudikatif
dan eksekutif. Pertama,
yudikatif sebagai
penegak hukum siapa saja harus menegakkan supremasi hukum. Hukum di atas
segala-galanya harus patuh dan tunduk pada hukum. Sedangkan
sebagai fungsi eksekutif harus patuh dan tunduk pada presiden.
Presiden adalah sebagai atasannya dan harus loyal pada atasannya. Itu jawaban
yang luar biasa. Itu pertanyaan yang membingungkan tetapi Tito menjawab dengan
tenang, cerdas dan sangat tepat. Sehingga yang bertanya tidak bisa
berkutik lagi hanya manggut-manggut dan mesam-mesem saja merasa
puas dengan jawaban tersebut.
Tito Karnavian memiliki visi dan misi
yang sangat bagus, di antaranya menjaga
soliditas internal polri dan melanjutkan reformasi polri secara
menyeluruh dan konsisten. Termasuk memberantas pungli, korupsi, nepotisme, narkoba,
terorisme. Semua itu untuk kepentingan pelayanan dan perlindungan
masyarakat . Selain itu untuk mengembalikan nama baik polri
itu sendiri.
Diharapkan Jenderal Tito
Karnavian sebagai Kapolri dapat bekerja dengan baik dan sukses serta
memenuhi janji-janjinya sesuai visi-misi yang telah
diprogramkan dan telah disampaikan pada DPR serta masyarakat. Masyarakat selalu
menunggu janjimu, jenderal. Jangan
sampai lupa, utamanya yang menyangkut dan menyentuh
kepentingan masyarakat banyak.
Selamat berjuang, jenderal, semoga
berhasil dan sukses. Penulis doakan prestasi jenderal akan lebih meningkat lagi dari
yang dicita-citakan. Siapa tahu nantinya bisa juga menjadi
Presiden Republik Indonesia. Semua itu Tuhan yang
menentukan dengan disertai doa dan daya upaya.
Tuhan tidak akan merubah takdir manusia apabila
manusia itu sendiri tidak melakukan daya upaya untuk keberhasilan dan
kesuksesannya. Orang lain tidak akan bisa menghalang-halangi
apabila sudah ditadirkan menjadi orang yang terhebat di negeri ini.
Semoga selalu ingat pada Sang
Pencipta, Tuhan akan
selalu melindungimu, jenderal. Amin.
Oleh :
Imam Djasmani
Kepala Perwakilan Majalah FAKTA
Provinsi Jawa Timur
No comments:
Post a Comment