BERAS RASKIN TIDAK LAYAK DIMAKAN MANUSIA,
BULOG TUTUP MATA DAN TELINGA
MENGAPA harus beredar beras raskin berbau
busuk, berulat dan tidak layak dimakan manusia. Janganlah beranggapan bahwa
beras raskin harganya sangat murah karena untuk orang miskin lalu diberi yang
tidak layak dimakan manusia. Seharusnya pemerintah lebih peka dan berhati-hati dalam
memberikan bantuan makanan alias sembako kepada warga miskin. “Seandainya
keadaan di balik, apakah pihak pemerintah rela dan ikhlas menerima bantuan
tersebut ?” kata Agus, salah seorang penerima bantuan beras raskin yang tidak
layak dimakan manusia itu.
Agus
pun tidak memasak raskin yang diperolehnya dari kelurahan itu dan hanya
dijadikan makanan ayam peliharaannya. Menurut dia, nyaris setiap bulan raskin
yang didapatkan tidak layak dimakan manusia. Beras yang didapat hitam seperti
habis direndam air, baunya juga busuk. “Jadi saya tidak masak,” kata Agus
kepada wartawan di rumahnya.
Masalah
itu sudah pernah disampaikan Agus kepada staf kelurahan secara lisan. Tapi pada
penerimaan raskin selanjutnya hal itu kembali terulang. Jawaban dari pejabat
kelurahan bahwa raskin yang didapatkan itu karena pengiriman dari Bulog memang
dalam keadaan seperti itu. “Sepertinya itu beras sisa dari gudang Bulog,”
ujarnya.
Menurut
Agus, selain sudah berkutu, terkadang beras yang dibelinya itu tidak sesuai
ukuran. “Kami membeli 20 liter, tapi sampai di rumah hanya18 liter lebih (hanya
15 kg). Padahal yang tertulis di karung beras tersebut 20 kg. Apakah hal ini
pantas dilakukan pemerintah kepada masyarakat miskin ? Sudah ukurannya
dikurangi, harganya dinaikkan dan berasnya tidak layak dimakan manusia lagi. Inilah
permainan kotor dan busuk yang dilakukan pengelola beras raskin kepada masyarakat
miskin,” keluh Agus.
Sementara itu, legislator DPRD Kota Makassar,
Andi Pahlevi, mengatakan, sebenarnya jumlah beras yang rusak sudah berkurang.
Hanya saja masih ada segelintir warga yang melaporkan mendapat beras rusak dari
kantor kelurahan. Menurut dia, selama ini masyarakat di daerah pemilihannya
paling mengeluhkan beras yang tidak layak didapatkan secara rutin serta pelayanan
di pemerintahan sangat ribet. Tapi sampai saat ini ocehan anggota dewan tersebut
belum ditanggapi sama sekali oleh Bulog.
Politisi
Partai Gerindra itu memastikan masalah itu akan disampaikan kepada Walikota
Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, dalam laporan reses bulan Juli 2016. Ia
memastikan akan mendesak pemkot untuk memperbaiki layanan itu, apalagi pada
APBD 2016 ini anggaran untuk beras raskin cukup besar.
Sementara Walikota Makassar, Danny Pomanto,
mengatakan, jika ada raskin rusak maka pihak kelurahan harus menggantinya
dengan yang lebih baik. Ia juga mengaku akan memanggil pejabat kecamatan dan
kelurahan untuk mengevaluasi hal itu. Danny juga meminta agar masyarakat penerima
raskin jangan pernah takut dengan pejabat. “Sebab, beras yang berkualitas
merupakan hak masyarakat. Itu betul,” kata Walikota Makassar.
Tapi pada kenyataannya sekarang yang dialami
masyarakat belum ada perubahan secara signifikan. “Bahkan komentar Pak Walikota
tersebut belum juga ada hasilnya. Karena sudah berkali-kali beras raskin yang
dibagikan kepada masyarakat tersebut berbau busuk dan berulat, bahkan sudah
berubah warnanya hitam”. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment