Monday, March 7, 2016

INFO JATIM

Pengawasan Lemah, Kapal Wihan Sejahtera Tenggelam

Ahmad Hadinuddin,
Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim
ANGGOTA Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Ahmad Hadinuddin, mengatakan, dirinya juga mendesak pihak-pihak terkait dalam transportasi laut supaya mematuhi aturan yang berlaku. "Ada dugaan KM Wihan Sejahtera over load sehingga sampai tenggelam. Berarti pengawasan syahbandar sangat lemah, padahal yang bertanggung jawab memberi ijin kapal bisa berlayar atau tidak adalah syahbandar," terang politisi asal Partai Gerindra ini.
Selain itu, lanjut Hadinuddin, pelindo dan syahbandar juga perlu memperbaiki manajemen dengan prioritas utama keselamatan pelayaran. "Jangan sampai faktor keselamatan dikalahkan oleh kepentingan bisnis dan meraup keuntungan pribadi atau kelompok," pinta politisi asal Dapil 3 Jatim tersebut.
Seperti diketahui, tenggelamnya kapal Wihan Sejahtera di Alur Pelayaran Surabaya Barat (APBS) yang dalam pemeriksaan awal diduga telah menabrak bangkai kapal, menjadi perhatian dari Komisi D DPRD Jatim. Komisi yang membidangi infrastruktur dan perhubungan ini secara terang-terangan mendesak pengelola dan operator pelabuhan yaitu syahbandar dan Pelindo III untuk melakukan pengerukan dan pembersihan bangkai kapal dan karang di APBS.
Hingga saat ini, nakhoda Kapal Motor (KM) Wihan Sejahtera mengaku belum mengetahui penyebab tenggelamnya kapal yang dikemudikannya pada Senin (16/11).  Asep Hartono, sang nakhoda, hanya merasakan kapalnya oleng saat memasuki perairan Teluk Lamong. Pada Rabu (18/11) sore, Asep memaparkan kronologi tenggelamnya kapal di hadapan anggota Komisi V DPR yang melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Saya sudah berusaha keras menyelamatkan kapal tersebut agar menepi ke perairan yang lebih dangkal, tapi kapal sudah terburu oleng terlalu dalam," katanya.  Karena arus perairan saat itu sangat kencang, awak kapal yang diperintahkan untuk memutar haluan gagal mengarahkan kapal ke lokasi yang lebih dangkal. "Saya panik saat melihat bagian atas kapal sudah berjarak hanya empat meter dari permukaan laut," terangnya.
Berdasarkan keputusan semua awak kapal, dia lalu mematikan mesin kapal dan meminta awaknya untuk menyelamatkan penumpang kapal daripada barang-barang yang ada di dalam kapal itu. "Untungnya kapal pembantu cepat datang. Saya hanya berdoa agar semua penumpang selamat," tambahnya. 
Dia melihat, awak maupun penumpang kapal saat itu saling bekerja sama menyelamatkan para perempuan, anak-anak, dan orang tua dengan tali untuk turun ke kapal penolong.
KM Wihan Sejahtera adalah kapal penumpang jenis roll on roll off (Ro Ro) yang dioperasikan PT Trimitra Samudera untuk rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende (NTT).  Kapal seberat 9.786 gross ton yang memiliki panjang 120,6 meter dan lebar 23,12 meter itu tenggelam di perairan Teluk Lamong, Gresik, Jawa Timur. Kapal itu tenggelam beberapa saat setelah bertolak dari Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Polisi mencatat, terdapat lebih dari 170 penumpang yang diselamatkan. Namun, pihak perusahaan kapal menyebut hanya mengeluarkan tiket untuk 153 orang penumpang dan 52 unit kendaraan.

"Meskipun tak ada korban jiwa tapi bagi kami ini kecelakaan nasional karena kelalaian syahbandar dan Pelindo III yang mengabaikan bangkai kapal di APBS. Kami minta dua institusi itu bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal tersebut," ungkap Ahmad Hadinuddin yang juga Ketua Pansus Pertambangan DPRD Jatim, Rabu (18/11). (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment