Wednesday, March 16, 2016

SOLO RAYA

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL DAN HUT PGRI KE-70 DI SUKOHARJO

PENJABAT (Pj) Bupati Sukoharjo, Drs Agus Santosa, menjadi Pembina Upacara dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-70 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2015 yang berlangsung di halaman kantor Setda Kabupaten Sukoharjo, Rabu (25/11), bertema "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat". Turut hadir Kepala Badan/Dinas/Bagian, Forkopimda Kabupaten Sukoharjo serta para pelajar di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj Bupati Sukoharjo, Drs Agus Santosa, menyampaikan republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan.
Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya. Ibu dan bapak gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya ibu dan bapak guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.
Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan adalah sekolah yang memberikan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat.

“Dalam kesempatan peringatan Hari Guru Nasional ini saya ingin mengajak ibu dan bapak guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan. Guru mulia karena karya. Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang  pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalam-dalamnya”. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment