Tuesday, March 1, 2016

ANEKA BERITA

MADIUN

Monumen Kresek Bakal Dijadikan Destinasi Wisata Unggulan

Monumen Kresek di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim
KEBERADAAN Monumen Kresek di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim, diharapkan dapat lebih hidup lagi. Tidak sekedar menjadi jujukan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap tahun saja. Tetapi juga menjadi destinasi sejarah bagi masyarakat luas yang ingin lebih dalam mengetahui pesan-pesan sejarah yang ditorehkan di monumen ini.
            Kabid Pariwisata Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun, Isbani, tidak menampik kondisi Monumen Kresek setiap harinya cenderung sepi. Geliat pengunjung baru terlihat banyak jika sudah mendekati peringatan Hari Kesaktian Pancasila saja.
Seperti yang dilakukan para lansia dari Paguyuban Arisan Sepanjang Jalan Manyar tak mau ketinggalan dengan semangat jalan-jalan sambil menikmati keindahan alam menuju lokasi monumen bersejarah keganasan PKI saat itu. “Memang perlu terobosan baru agar keberadaan Monumen Kresek bisa lebih representatif. Tidak lagi lesu seperti selama ini,” tutur Abas Nurdin, ketua paguyuban, kepada Haryana dari FAKTA.
            Karena itu Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun telah merencanakan untuk pembangunan panggung di dalam areal Monumen Kresek. Bermodal anggaran Rp 120 juta dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2015 ini, panggung itu akan dibangun permanen dengan luas sekitar 8 x 14 meter persegi. “Panggung itu nanti beralaskan paving dan dilengkapi dengan atap peneduh. Dibangun persis di sebelah barat monumen,” tukasnya.
            Setelah selesai dibangun, panggung itu bakal dijadikan salah satu fasilitas penunjang. Terlebih jika di kawasan monumen bersejarah digelar seremonial hiburan sewaktu-waktu. Untuk momen-momen tertentu, panggung itu bisa dijadikan tempat menggelar even. Seperti pagelaran musik ataupun diskusi. Sedangkan di luar itu bisa menjadi tempat berteduh. “Jadi wisatawan yang datang nanti bisa merasa lebih nyaman,” imbuhnya.

            Sudah lama Pemkab Madiun ingin memberikan sentuhan-sentuhan fisik di Monumen Kresek. Mengingat tinggal destinasi pariwisata itulah yang kini masih murni dikelola pemkab secara keseluruhan. Sayangnya kontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD) dari monumen yang menceritakan sejarah kelam bangsa itu masih belum menunjukkan angka signifikan. “Makanya ini mulai kami urusi sedikit demi sedikit. Secara bertahap pula mulai dilakukan pembangunan dan penyempurnaan. Semuanya tentu disesuaikan dengan kekuatan anggaran daerah yang ada,” imbuhnya kepada FAKTA.  (F.976) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment