Tuesday, March 1, 2016

ANEKA BERITA

PEMATANGSIANTAR

KONGKALIKONG PEMBANGUNAN ATM MANDIRI
DI PTPN IV KEBUN TOBASARI

Inilah gedung ATM Mandiri di PTPN IV Kebun Tobasari yang menggunakan gedung bekas ratel dan kotak ATM-nya tidak dipondasi/dicor bawahnya
PROGRAM pemerintah untuk mensejahtrakan rakyat khususnya para karyawan perusahaan PTPN IV Kebun Tobasari ternyata tak diimbangi oleh sikap dan perilaku para pejabat di lingkungan BUMN tersebut. Seperti yang terjadi di PTPN IV Kebun Tobasari. Perbuatan yang tidak melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan adalah sebuah perbuatan yang berpotensi korupsi.
PTPN IV Kebun Tobasari mendapat perhatian dari PTPN IV Medan yang menjadi pusat dari perusahaan tersebut untuk membangun sebuah gedung baru untuk ATM Mandiri agar karyawannya merasa aman dan nyaman saat mengambil gaji. ATM Mandiri tersebut harus ada di lingkungan perusahaan dan berada tidak jauh dari tempat tinggal para karyawan. Tapi apa hendak dikata, pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut sampai berita ini diturunkan ternyata tidak pernah ada. Sebab pihak PTPN IV Kebun Tobasari yang dipimpin oleh Manager Aprizal menggunakan gedung bekas ratel (radio telekomunikasi) yang tidak dipakai lagi untuk dijadikan tempat ATM Mandiri yang berisi uang ratusan juta rupiah tersebut.
Tak dapat dibayangkan, bagaimana bisa gedung bekas ratel disulap menjadi tempat ATM Mandiri ? Lalu dikemanakan dana pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut ? Sebab, informasinya, pihak PTPN IV Medan mengucurkan dana sebesar Rp 50.000.000,- untuk biaya pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut.
Seperti yang telah dilihat oleh FAKTA bahwa lokasi gedung bekas ratel itu memang tak layak untuk dijadikan tempat ATM. Dan, yang paling mengejutkan lagi, kotak ATM-nya tidak pakai pondasi. Artinya, ATM itu hanya berdiri sendiri layaknya sebuah lemari tanpa pegangan apa pun dan bagian bawahnya tidak dicor dengan ukuran 2 x 1 meter.
Melihat hal ini FAKTA mengkonfirmasikan kepada Manager Aprizal namun handphonenya tidak pernah diangkat. Salah seorang stafnya mengatakan,”Bapak tidak ada waktu untuk bertemu”.
FAKTA lalu menanyakan masalah itu kepada Manager GUU II (Grup Unit Usaha), Made, melalui SMS. Jawabannya, pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut akan selesai triwulan IV ini. Artinya bahwa jawaban Manager GUU II, Made, ini adalah pembangunannya saat ini sedang dikerjakan. Tapi di lokasi tidak terlihat tanda-tanda akan ada pembangunan. Bahkan bahan material pun tidak ada di lokasi tersebut. Benar-benar aneh !
Yang jelas, sampai berita ini dibuat, gedung ATM Mandiri yang menempati gedung bekas ratel itu masih digunakan, meskipun tidak layak untuk ukuran kwalitas dan segi keamanannya.
Selanjutnya FAKTA akan tetap mengikuti perkembangaannya. Sebab, menurut staf yang tak mau disebut namanya tapi berkompetensi di bagian ini bahwa tidak ada pemberitahuan tentang pembangunan gedung baru ATM Mandiri dari Manager Kebun Tobasari kepadanya.
Bagaimana bisa semua ini terlaksana ? Sebab Manager Kebun Tobasari, Aprizal, diduga bekerja sama dengan Manager GUU II, Made, untuk menggerogoti PTPN IV, sehingga aman-aman saja. (F.615) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment