PEMATANGSIANTAR
KONGKALIKONG
PEMBANGUNAN ATM MANDIRI
DI PTPN IV KEBUN
TOBASARI
Inilah gedung ATM Mandiri di PTPN IV Kebun Tobasari yang menggunakan gedung bekas ratel dan kotak ATM-nya tidak dipondasi/dicor bawahnya |
PROGRAM pemerintah untuk mensejahtrakan rakyat
khususnya para karyawan perusahaan PTPN IV Kebun Tobasari ternyata tak
diimbangi oleh sikap dan perilaku para pejabat di lingkungan BUMN tersebut.
Seperti yang terjadi di PTPN IV Kebun Tobasari. Perbuatan yang tidak
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan adalah sebuah perbuatan yang
berpotensi korupsi.
PTPN
IV Kebun Tobasari mendapat perhatian dari PTPN IV Medan yang menjadi pusat dari
perusahaan tersebut untuk membangun sebuah gedung baru untuk ATM Mandiri agar
karyawannya merasa aman dan nyaman saat mengambil gaji. ATM Mandiri tersebut harus
ada di lingkungan perusahaan dan berada tidak jauh dari tempat tinggal para
karyawan. Tapi apa hendak dikata, pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut
sampai berita ini diturunkan ternyata tidak pernah ada. Sebab pihak PTPN IV
Kebun Tobasari yang dipimpin oleh Manager Aprizal menggunakan gedung bekas ratel
(radio telekomunikasi) yang tidak dipakai lagi untuk dijadikan tempat ATM Mandiri
yang berisi uang ratusan juta rupiah tersebut.
Tak
dapat dibayangkan, bagaimana bisa gedung bekas ratel disulap menjadi tempat ATM
Mandiri ? Lalu dikemanakan dana pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut ?
Sebab, informasinya, pihak PTPN IV Medan mengucurkan dana sebesar Rp
50.000.000,- untuk biaya pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut.
Seperti
yang telah dilihat oleh FAKTA bahwa lokasi gedung bekas ratel itu memang tak
layak untuk dijadikan tempat ATM. Dan, yang paling mengejutkan lagi, kotak
ATM-nya tidak pakai pondasi. Artinya, ATM itu hanya berdiri sendiri layaknya
sebuah lemari tanpa pegangan apa pun dan bagian bawahnya tidak dicor dengan
ukuran 2 x 1 meter.
Melihat
hal ini FAKTA mengkonfirmasikan kepada Manager Aprizal namun handphonenya tidak
pernah diangkat. Salah seorang stafnya mengatakan,”Bapak tidak ada waktu untuk
bertemu”.
FAKTA
lalu menanyakan masalah itu kepada Manager GUU II (Grup Unit Usaha), Made,
melalui SMS. Jawabannya, pembangunan gedung baru ATM Mandiri tersebut akan
selesai triwulan IV ini. Artinya bahwa jawaban Manager GUU II, Made, ini adalah
pembangunannya saat ini sedang dikerjakan. Tapi di lokasi tidak terlihat tanda-tanda
akan ada pembangunan. Bahkan bahan material pun tidak ada di lokasi tersebut.
Benar-benar aneh !
Yang
jelas, sampai berita ini dibuat, gedung ATM Mandiri yang menempati gedung bekas
ratel itu masih digunakan, meskipun tidak layak untuk ukuran kwalitas dan segi
keamanannya.
Selanjutnya
FAKTA akan tetap mengikuti perkembangaannya. Sebab, menurut staf yang tak mau
disebut namanya tapi berkompetensi di bagian ini bahwa tidak ada pemberitahuan
tentang pembangunan gedung baru ATM Mandiri dari Manager Kebun Tobasari
kepadanya.
Bagaimana
bisa semua ini terlaksana ? Sebab Manager Kebun Tobasari, Aprizal, diduga bekerja
sama dengan Manager GUU II, Made, untuk menggerogoti PTPN IV, sehingga
aman-aman saja. (F.615) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment