Saturday, July 8, 2017

ADVETORIAL SURABAYA

Tim Juri SiNovik Saksikan Simulasi Penanggulangan Bencana 112

Pelapor juga dapat menghubungi nomor 112.
TIM verifikasi inovasi pelayanan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Surabaya. Kunjungan tim beranggotakan enam orang tersebut untuk mengetahui implementasi sistem penanggulangan bencana terintegrasi 112.
               Sebelumnya telah dilakukan presentasi dan wawancara inovasi 112 dalam rangka kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 di hadapan Tim Panel Independen di Kementerian PAN RB pada tanggal 3 Mei 2017. Hari ini, Sabtu (20/5), dilakukan proses penilaian terhadap Top 99 menuju Top 40. Top 99 ini terdiri dari 20 kementerian, 3 lembaga, 21 provinsi, 34 kabupaten, 15 kota, 2 BUMN, dan 4 BUMD. Pada kompetisi yang diadakan tahun ini tercatat 3.054 inovasi pelayanan publik yang terdaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik).
               Ada beberapa simulasi yang digelar dalam kunjungan tim verifikasi inovasi pelayanan publik kali ini. Yakni, di Surabaya Utara di Jalan Veteran dengan simulasi penemuan jenazah, di Surabaya Timur di Jalan Merr dengan simulasi pohon tumbang, di Surabaya Selatan di frontage barat dengan simulasi kecelakaan, di Surabaya Barat di UPTD PKB Tandes dengan simulasi kebakaran, di Surabaya Pusat di Sungai Ketabang Kali dengan simulasi orang tenggelam.
               Pelaporan kejadian dilaporkan dari masing-masing lokasi melalui e-Mbengok (e-Melaporkan Bencana Gawat Darurat Online Kota Surabaya). Aplikasi tersebut untuk melaporkan kejadian bencana gawat darurat kepada Pemerintah Kota Surabaya agar dapat lebih cepat ditangani. Pelapor juga dapat menghubungi nomor 112.
              Yudi Eko, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, mengatakan, ini simulasi rutin untuk mengecek kesiapan para petugas. Simulasi ini meliputi kejadian bencana khususnya di Surabaya tentang prioritas bencana mana yang harus ditanggulangi lebih dulu mengingat semua stakeholder siaga untuk menangani masalah kedaruratan.
              Yudi menambahkan, yang membedakan sistem 112 ini dengan penanggulangan bencana di kota-kota lain yang jelas sistemnya terbuka. Siapa saja bisa melaporkan dan yang penting responnya cepat. (Rilis)


No comments:

Post a Comment