LISTRIK PADAM SAAT BUPATI ACEH UTARA PIDATO
Bupati Aceh Utara, H Muhammad
Thaeb, saat memberi sambutan pada acara pembukaan Muzakarah Ulama di Dayah
BABUSSALAM Matang Kuli.
|
H Muhammad Thaeb,
Bupati Aceh Utara, pada kesempatan menghadiri Maulid Akbar Nabi Besar Muhammad
SAW 1437 Hijriah dan Ulang Tahun Ke-24
Dayah BABUSSALAM di Gampong Blang Kecamatan Matang Kuli, Rabu (23/3),
sekaligus membuka Muzakarah Ulama Aceh Utara Ke-5, untuk mendalami aqidah dan amaliah
sesuai dengan ‘Iktikat Ahli Sunah Waljamaah”.
Bupati Aceh Utara melalui sambutannya mengingatkan
masyarakat Matang Kuli dan warga Aceh Utara secara umum agar mengantarkan
anak-anaknya ke dayah/pesantren untuk memperoleh bekal pada hari kebangkitan di
Padang Mahsyar kelak. Ia juga mengaku pernah menjadi santri semasa mudanya di
salah satu dayah di Gampong Mamprei, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh
Utara.
Ketika sedang menyampaikan sambutannya itulah tepat pukul
12.00 WIB listrik PLN di kawasan Matang Kuli padam secara tiba-tiba. Hingga
pidato bupati pun harus terhenti sejenak menunggu pihak panitia acara
menghidupkan genset.
Sudah menjadi kebiasaan “buruk”, listrik PT PLN di wilayah
Aceh dan sekitarnya sering padam tiba-tiba. Sementara kalau pelanggan terlambat
bayar rekening listrik dikenakan denda. Sedangkan PLN tak pernah membayar ganti
rugi kepada pelanggan atas seringnya listrik padam secara tiba-tiba tersebut
yang jelas-jelas merugikan pelanggan.
Setelah genset dihidupkan, Bupati Aceh
Utara melanjutkan pidatonya. Menyingggung dana bantuan desa dari Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara, menurut bupati, bakal turun secara bertahap dalam 3 kali pada
tahun 2016 ini. Diharapkan dana tersebut tidak disalahgunakan tetapi harus
digunakan sesuai anjuran bupati melaui para camat.
Bupati juga memberi sinyal bahwa dalam
tahun 2016 ini juga Pemkab Aceh Utara sudah bisa menempati Kantor Bupati Aceh
Utara yang baru, yaitu di Landing Lhoksukon yang tak lama lagi proses
pembangunannya sudah rampung. Dan, ke depan ada pemekaran Kabupaten Aceh Utara
menjadi dua. “Kabupaten Aceh Utara tetap di Lhoksukon dan di Krueng Geukueh
akan tumbuh kabupaten baru hasil pemekaran yaitu Kabupaten Dewantara. Nanti di
Kabupaten Aceh Utara ada 15 kecamatan dari 27 kecamatan yang sekarang ada.
Sedangkan di Kabupaten Dewantara juga ada 15 kecamatan,” ungkap H Muhammad
Thaeb.
Bupati juga memberi harapan pula bahwa tak lama lagi
Matang Kuli akan bebas dari banjir. “Sebab tahun 2018 nanti waduk yang sedang
dibangun di Paya Bakong akan rampung”.kataya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Aceh Utara menyatakan
dengan resmi membuka Muzakarah Ulama. Muzakarah Ulama Aceh Utara Ke-5 berlangsung
Rabu malam (23/3) di Dayah BABUSSALAM Matang Kuli, yang didominasi oleh 6 ulama
besar yaitu Abu Hanafi Matang Keh, Waled Sirajuddin (Pimpinan Dayah BABUSSALAM
Matang Kuli), Abu Manan Blang Jruen, Abu Jafar Lhok Nibong, Abati Nurdin Buloh
dan Abon Usman Nudi. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment