Abu Paya Pasi Beri
Arahan Di Masjid Baitul Karim
Abu Paya Pasi saat memimpin Samadiyah dan
Tahliliyah.
|
DENGAN dikoordinir oleh Tgk Abdul Munir Abu Raja
Imum Masjid Baitul Karim Sumbok, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh UItara,
bersama seluruh panitia masjid, mengundang Tgk H Muhammad Ali Bin Tgk Abdul
Muthalib alias Abu Paya Pasi, Pimpinan Dayah Bustanul Huda Alue Jikadi Julok,
Kabupaten Aceh Timur, ke Masjid Baitul Karim dalam rangka membentuk perkumpulan
Persatuan Majelis Taklim Samadiyah dan Tahliliyah di masjid tersebut.
Diawali
dengan shalat Maghrib berjamaah dengan Abu Paya Pasi Jumat (19/2). Usai halat
Maghrib, Abu Paya Pasi memberi arahan kepada majelis taklim yang jumlahnya
sekitar 500-an orang pria dan wanita. Abu Paya Pasi memperjelas apa arti Samadiyah
dan Tahliliyah beserta faedahnya. Abu Paya Pasi juga memperjelas apa arti Lailahaillallah.
Abu Paya Pasi menganjurkan pula agar seluruh majelis taklim yang hadir supaya
melazimkan membaca Lailahaillallah dengan ucapan yang benar.
Abu
Paya Pasi mengucapkan Lailahaillallah, dengan arti tiada Tuhan yang patut
disembah selain Allah. Abu berpesan supaya kita semua memahami dan memelihara
Rukun Islam yang 5 perkara serta meyakini dan memahami Rukun Iman yang 6
perkara. “Kita wajib memahami ucapan Lailahaillallah, kemudian kita baca setiap
saat, kita hafal serta kita amalkan. Kita selaku hamba Allah, takut kepada
Allah, seumpama anak takut kepada ayah-ibunya. Takut yang benar-benar takut dan
sayang yang benar-benar sayang. Allah yang kita takut dan Allah yang kita
saying, Allah pun sangat sayang kepada makhluknya (umat) yang patuh akan
larangan dan perntah Allah SWT”.
Begitulah
antara lain pengarahan Abu Paya Pasi tentang Tahliliyah kalimat Lailahaillallah
dan gambaran Samadiyah Kunhu Wallahuahad yang diperkenalkannya kepada para kaum
muslimin dan muslimat yang mengambil Thariqat Samadiyah dan Tahlilyah di Masjid
Baitul Karim malam itu.
Dan
selanjutnya Abu Paya Pasi mengajarkan tata cara membaca Samadiyah dan
Tahliliyah serta memberikan ijazah tanda sahnya masyarakat setempat mengikuti pengarahan
Abu Paya Pasi malam itu.
Abu
Paya Pasi menganjurkan agar di periode awal semua yang menerima Thariqat
mengamalkan bacaan sebanyak 10.000 kali yang meniatkan pahalanya untuk dirinya
sendiri, 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk ibu kandungnya sendiri, 10.000
kali diniatkan pahalanya untuk ayah kandungnya sendiri dan 10.000 kali
diniatkan pahalanya untuk guru thariqatnya.
Dianjurkan
pula untuk membacakannya setiap lepas shalat Maghrib 100 atau 200 kali, selepas
shalat ‘Isya 100 atau 200 kali dan selepas shalat Subuh 100 atau 200 kali.
Abu
Paya Pasi juga memberikan buku pedoman Risalah Thariqat untuk dihafal dan
dipelajari dengan seksama.
Seusai
Abu Paya Pasi memberikan Thariqat, seluruh peserta melakukan shalat ‘Isya
berjamaah dengan diimami oleh Abu Paya Pasi. Seusai shalat ‘Isya langsung
dipraktekkan Samadiyah dan Tahliliyah bersama kemudian ditutup dengan doa. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment