Bupati MKP Akan
Kembangkan Wisata Religi Majapahit
”Majapahit dan Bali terikat histori. 75%
penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan
leluhur warga Bali”.
|
POTENSI wisata religi di Kabupaten Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur, dalam waktu dekat akan digali dan dikembangkan, mengingat
potensi wisata ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun manca
negara. Dan, agar lebih menarik lagi, Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) berencana
untuk merenovasi salah satu tempat wisata religi Pendopo Agung di Trowulan.
Di
samping itu sebagai sarana pendukung, bupati
juga akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi
masyarakat. “Wisata religi salah satunya akan merenovasi Pendopo Agung di Trowulan,
supaya lebih menarik dan lebih tampak nuansa Majapahit-nya. Nantinya ada
panambahan gapura dan perbaikan atap Pendopo Agung. Anggarannya tahun 2016 ini
sudah disiapkan sekitar Rp 1 milyar,” kata Bupati MKP.
Selain
merenovasi Pendopo Agung Trowulan, kata Bupati MKP, nantinya juga akan dibangun
candi atau tempat peribadatan di Desa Temon dekat Candi Tikus oleh warga Bali
yang nenek-moyangnya dari Majapahit.
Bupati
Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), memang dikenal sebagai figur yang getol
melestarikan akar budaya. Kecintaannya
terhadap histori kerajaan Majapahit ia curahkan dengan serius melalui
pembangunan Rumah Majapahit di Desa Bejijong, Sentonorejo, dan Jatipasar,
Kecamatan Trowulan, ketika ia menjabat sebagai Bupati Mojokerto tahun
2010-2015. Di periode keduanya sekarang ini (2016-2021), ia tetap konsisten dan
tak kenal lelah memperjuangkan kelestarian Majapahit.
Suami dari Ikfina Fahmawati itu terus
memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, salah satunya tampak kala ia menerima dan menemani kembali
rombongan tokoh masyarakat dan pemangku adat dari Bali yang berkunjung ke situs
Trowulan, Sabtu, 12 Maret 2016.
”Majapahit dan Bali terikat histori. 75%
penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan
leluhur warga Bali. Bumi Majapahit merupakan salah satu destinasi religi masyarakat
Hindu Bali untuk sembahyang,” ujar MKP pada audiensi santai di Pendopo Agung
Trowulan.
Relasi yang baik antara Pemerintah
Kabupaten Mojokerto dengan para tokoh masyarakat dari Bali sebenarnya telah
terjalin cukup lama pada tahun-tahun sebelumnya saat periode pertama ia
menjabat bupati. Bahkan inisiatif para tokoh masyarakat dan pejabat Pemprov
Bali atas proyek pembangunan candi pemujaan leluhur mereka di bumi Majapahit diapresiasi
dengan sangat baik oleh Bupati MKP.
Kini
giliran Bupati MKP menggandeng ahli arsitektur bangunan tradisional asal Bali
untuk bekerja sama membenahi situs Trowulan. “Situs Trowulan perlu kita
pikirkan kelestarian dan pemeliharaannya. Contohnya, Pendopo Agung Trowulan
tempat kita berdiskusi sekarang. Saya telah meminta Pak Made (salah satu anggota
rombongan dari Bali), beliau ahli dalam penanganan dan perawatan bangunan
bernilai sejarah dan hotel-hotel top di Bali. Kami sempat sharing di belakang
tadi, sirap dari Pendopo Agung tidak cukup dengan pemeliharaan standar atau
diganti gentengnya saja. Kita minta beliau untuk membuat gambar 3D-nya dulu,
nanti bisa dibuat beberapa lapis (kayu, karet, baru sirap) sehingga bisa tahan
bocor hingga estimasi 50 tahun,” harapnya optimis.
Tidak
berhenti di Pendopo Agung saja, Bupati MKP juga ingin agar situs-situs cagar
budaya Majapahit secara teratur mendapat maintenance
dan menunjang kebutuhan para wisatawan.
“Target kita ingin yang lebih
bagus, ya, itu juga demi kenyamanan para pelancong. Parkir luas, jalan mulus,
lingkungan asri, sentra oleh-oleh lengkap, rest
area, toilet dan sanitasi prima. Semua komponen tersebut merupakan modal
utama. Terlebih iklim pariwisata makin menunjukkan tren positif. Pemprov juga
dukung kita kok. Rekreasi selalu jadi kebutuhan, kita harus pandai melihat
itu,” paparnya.
Ditemani Dandim, Danramil, Camat,
Kapolsek, dan beberapa SKPD terkait, Bupati MKP turut menekankan beberapa hal penting
dalam pengembangan obyek wisata. Antara lain, manajemen informasi teknologi
(IT) sebagai media penyampai informasi pada khalayak, manajemen destinasi yang
mengedepankan sektor apa saja yang diunggulkan, serta manajemen promosi sebagai
alat pemasarannya. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment