Hasanuddin Murad Di
Usia 57 Tahun
“Sosok Sederhana Dan
Tak Ambisi”
SEDERHANA dan tak ambisi,
itulah yang tergambar dari sosok H Hasanuddin Murad, Bupati Barito Kuala
(Batola). Lelaki yang pada 10 Oktober 2014 lalu genap berusia 57 tahun ini
memiliki filosofis hidup,“Seperti air yang mengalir, angin yang berhembus, dan
ombak yang ke pantai”.
Hasanuddin
Murad, mantan Dosen Hukum Tata Negara di Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin yang juga mantan anggota DPR RI ini mengungkapkan pengalaman perjalanan
hidupnya selama 57 tahun. Selain memberikan wejangan juga menekankan bahwa dalam
berkarir di bidang apa saja yang terpenting jangan ambisi namun tetap bekerja
keras serta harus memperbanyak pengalaman dan wawasan. Karena dalam politik
tidak akan matang tanpa berproses.
Hasan
– panggilan akrabnya – menyinggung tentang situasi politik sekarang terutama
terhadap perubahan pelaksanaan pemilukada, menyatakan bahwa dirinya saat ini
justru merasa bangga karena termasuk salah satu bupati yang dipilih secara
langsung hingga di periode kedua masa jabatannya.
Dengan
sisa masa jabatan 3 tahun lagi, dia mengharapkan dukungan seluruh lapisan
masyarakat supaya pembangunan yang dilaksanakan bisa lebih baik dan lebih maju
lagi. “Tidak ada yang bisa diharapkan dalam memajukan daerah kalau tidak
kita-kita sendiri. Kita-kita sendirilah yang akan membangun dan memajukan daerah
sendiri,” ucapnya.
Ia
juga berharap agar dirinya selalu dapat berbuat yang berguna bagi masyarakat. Bupati
Hasanuddin Murad mengatakan bahwa hingga Oktober 2014 merupakan perjalanan yang
tak terasakan baginya. Namun jika menengok ke belakang ternyata usia 57 tahun boleh
dibilang usia yang sudah melampaui batas puncak. Mengingat kebiasaannya
perkembangan karir seseorang kebanyakan di usia 40 – 45 tahun, setelah itu
menurun. Karena itulah ia mengajak setiap orang untuk memanfaatkan umur
sebaik-baiknya serta selalu menengok ke belakang agar bisa berintrospeksi dan
berbuat kebaikan.
Hasan
mengaku, di usianya ke-57 tahun banyak hikmah yang bisa ia petik dan rasakan,
terutama terkait akan rezeki yang diberikan Allah Swt. “Dulu ketika usia masih
muda rasanya semua makanan ingin dimakan dan tidak ada pantangan, namun tidak
memiliki kemampuan membeli. Sekarang setelah semua yang diinginkan bisa didapat
ternyata semuanya tidak serta-merta bisa dinikmati lantaran sudah pantangan
yang melarang,” katanya.
Bupati Batola, Hasanuddin Murad,” Manfaatkan umur sebaik-baiknya serta selalu menengok ke belakang agar bisa berintrospeksi dan berbuat kebaikan” |
Ketua
Harian DPD Partai Golkar Kalsel ini mengatakan, bertambahnya umur pada
hakikatnya berkurang jatah hidup. Karena itu ia mempersiapkan di usia 60 tahun
setelah 3 tahun sisa jabatannya untuk bisa memasuki pensiun.
Sebagai
wujud rasa syukur atas umur yang diberikan Allah, H Hasanuddin Murad sengaja
menggelar syukuran dengan sederhana di kebun jeruk miliknya sendiri di kawasan
Desa Telaran, Kecamatan Marabahan, didampingi sang isteri tercinta, Hj
Noormiliyani AS, dan putera semata wayang, Akhmad Akbar Tawakal.
Hasan
sengaja memilih lokasi kebun jeruk miliknya sebagai tempat perayaan ultah
selain murah-meriah sekaligus untuk memberikan nuansa rekreasi karena
dilaksanakan di tengah alam terbuka yang dikelilingi perkebunan jeruk. Yang
lebih inti lagi, dengan perayaan di lokasi perkebunan ini diharapkan dapat
menambah kebersamaan dengan masyarakat sekitar. Mengingat, ketika pensiun
kelak, ia bisa bersama-sama masyarakat sebagai petani.
Banyak wejangan yang diungkapkan Hasan bisa
dipetik dan diteladani, baik pengalaman perjalanan hidup maupun di karir
politiknya. Ia mengaku bahagia dikaruniai keluarga, lebih-lebih isterinya yang kini
dipercaya masyarakat mengabdi di DPRD Provinsi Kalsel. Ia berpesan agar sang
isteri tidak ragu mengabdikan diri demi kebaikan lebih-lebih bagi masyarakat,
bangsa dan negara. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment