SEJUMLAH petani wilayah timur
Kabupaten Aceh Utara mengaku resah akibat tidak bisa memanfaatkan saluran
irigasi di kawasan Matang Keulayu, Kecamatan Baktiya. Saluran pembawa air dari
dana APBA 2013 itu rusak sebelum difungsikan, Jumat (25/7).
Syarifah Usman, 42, petani Aceh
Utara, mempertanyakan air irigasi yang tidak sampai ke lahan sawahnya. Dia
bersama sejumlah petani lainnya resah dengan kondisi saluran yang rusak sebelum
difungsikan. “Sampai kapan air akan mengairi sawah kami, sedangkan salurannya
berlobang ?” jelas dia.
Sementara itu tokoh warga
Baktiya, Muhammad Thaib, mengatakan, saluran pembawa air seharusnya bisa
membawa air dari saluran induk Krueng Lingka Barat, Kecamatan Baktiya.
Pembangunannya direncanakan sampai ke Blang Geulumpang, Kecamatan Seunuddon.
“Namun sekarang baru sampai di Matang Keulayu,” jelas M Thaib.
Menurut dia, pembangunannya bertahap dengan dana bervariasi. “Ada yang
dari APBA dan ada juga dari APBK,” jelas M Thaib. Bahkan pada pembangunan tahap
pertama di Krueng Lingka Barat, dindingnya juga rendah sehingga air tidak
sampai ke Matang Keulayu. (F.955) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment