BADAN Kependudukan dan Keluarga Barencana Nasional
(BKKBN) akan mendata keluarga para pejabat di Kepulauan Riau. Pendataan
dilakukan guna mengetahui mutasi keluarga, ada kematian atau tidak, kelahiran
dan migrasi. Salah satu yang akan didata adalah keluarga Gubernur Kepri, H M
Sani.
“Saat
ini BKKBN sedang melakukan pendataan keluarga di seluruh Kepri, salah satunya nanti
adalah keluarga Pak Sani (Gubernur Kepri). Paling tidak setelah kita data
keluarga Pak Sani, masyarakat mengetahui bahwa pengambil kebijakan juga didata,”
jelas Kepala BKKBN Propinsi Kepri, Sugiono, saat menjawab pertanyaan wartawan
di sela-sela kegiatan buka bersama di Hotel Vista, Kamis (17/7).
Pendataan
itu, lanjutnya, sudah dilakukan sejak 1 Juli lalu dan akan berakhir pada 30 September
mendatang. Sugiono menjelaskan, pendataan sangat diperlukan untuk mengetahui
jumlah masyarakat Kepri yang masuk usia subur. Kemudian keluarga yang mengikuti
KB atau bina keluarga, remaja dan lansia. “Kita sudah melakukan di dua tempat,
yaitu Bintan dan Batam. Di Bintan kita sudah melakukan audiensi. Pendataan
nanti dilakukan kader KB dan Karang Taruna serta Pramuka. Tetapi yang intens
saat ini adalah kader KB,” jelasnya.
Kegiatan
pendataan itu, singgungnya, dilakukan secara langsung dengan mendatangi
keluarga-keluarga melalui kunjungan ke rumah-rumah oleh kader pendata. Dari
hasil pendataan keluarga itu akan didapat mikro yang meliputi data demografi,
KB dan tingkat keluarga sejahtera dari pra sampai sejahtera III plus.
Sugiono
mengharapkan pendataan tersebut dapat berjalan dengan baik. Setelah pendataan
selanjutnya akan dilakukan sarasehan di semua tingkatan. Ia juga menjelaskan,
pendataan itu mengacu pada Instruksi Deputi BKKBN Pusat, surat edaran Mendagri
dan surat edaran Gubernur Kepri.
“Rekapitulasi laporan dilaksanakan berjenjang.
Mulai dari desa atau dusun, kemudian kecamatan. Setelah itu kabupaten maupun
kota hingga rekapitulasi propinsi,” tukasnya. (F.947) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment