HASANUDDIN MUDAHKAN PETANI PANEN
Bupati Batola, H
Hasanuddin Murad SH, saat menjajal langsung alat panen dan perontok padi |
KABUPATEN Barito Kuala (Batola) merupakan salah satu
kabupaten penyangga ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Lahan
pertaniannya masih sangat luas dan masyarakatnya terbanyak berusaha dengan bercocok
tanam, terutama padi.
Menyadari
hal tersebut, Bupati Batola, H Hasanuddin Murad SH, dengan berbagai cara
mencari solusi untuk membantu para petani Batola lebih mudah mengerjakan
usahanya dalam bertani, seperti program pupuk bersubsidi atau peminjaman pupuk
tanpa bunga.
Tidak
hanya lewat program pupuk bersubsidi dapat membantu para petaninya. Sekarang,
berkat kepiawaian Bupati Hasanuddin Murad yang mantan Anggota DPR RI tersebut
solusi pun didapat. Lewat APBN, Kabupaten Batola bisa membeli dan memberikan
kepada petani sebuah mesin panen sekaligus perontok padi type Combine
Harvester.
Combine
Harvester merupakan alat berukuran cukup besar dan andal sebagai alat panen
sekaligus perontok padi. Alat ini bisa digunakan untuk memotong, lalu
merontokkan dan butiran padinya langsung masuk karung goni sehingga memudahkan
para petani melakukan panen dan menghasilkan kualitas panen yang lebih bagus.
Saat
panen padi dengan menggunakan alat ini para petani dapat memanen 6,4 hektar
dalam sehari, dibanding secara manual panen hanya dapat dilakukan sebanyak 1,5
hingga 2 hektar. Tingkat kehilangan padi saat panen juga relatif rendah hanya
sekitar tiga persen.
Bupati
Hasanuddin Murad yang berkesempatan menjajal langsung kemampuan alat panen dan
perontok padi tersebut bersyukur dan bangga, serta mempunyai keyakinan jika
Combine Harvester sangat membantu para petani. Seperti ketika pelaksanaan panen
padi perdana di Handil Air Mas, Desa Anjir Pasar Kota II Kecamatan Anjir Pasar,
Barito Kuala (Batola), dengan hasil panen yang sangat memuaskan.
Sekarang
jika musim panen tiba, petani di Kabupaten Batola terutama yang sudah
menggunakan alat ini tidak lagi terlalu lelah melakukan panen.
Para petani di Batola
yang sudah menggunakan mesin Combine Harvester selain dapat menghemat tenaga,
juga dapat menghemat pengeluaran sekitar Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta per
panen. Tak hanya itu, dengan menggunakan alat itu, panen yang dilakukan petani
bisa lebih cepat dan efisien. Hanya membutuhkan waktu dua jam alat tersebut
mampu memanen padi seluas 1 hektar.
Alat
panen dan perontok padi otomatis Combine Harvester sangat membantu kerja para
petani, terutama ketika musim panen tiba. Petani bisa kerja hanya sekali saja,
dan padi sudah langsung masuk karung. Jadi tinggal dikeringkan lalu dimasukkan
ke penggilingan padi, hasil panen padi petani juga lebih meningkat.
Bupati
Batola, H Hasanuddin Murad, setelah menjajal, merasakan cara dan hasil kerja
dari alat tersebut serta agar semua petani di Kabupaten Batola bisa
memanfaatkan alat ini untuk memanen padi, memiliki keinginan untuk melakukan
penambahan alat panen padi otomatis Combine Harvester. Pasalnya, luasan lahan
pertanian di Bumi Ije Jela juga sangat memerlukan untuk ketersediaan lebih dari
satu unit alat tersebut.
Karena hanya memiliki satu alat panen
sekaligus perontok padi tersebut, diharapkan para petani atau kelompok tani
yang menggunakan alat tersebut dapat mengelola dengan baik, adil dan
transparan.
Mantan Anggota DPR RI itu mengakui bila penambahan
alat nantinya terlaksana akan ada beberapa persoalan yang menyangkut sistem
pemeliharaannya. Untuk itu agar alat tersebut dapat terus digunakan, maka ia
mengajak seluruh kelompok tani di Kabupaten Batola untuk bisa memelihara alat
tersebut. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment