Gusti Agung Putra Wijaya SH (tengah), Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar, saat melakukan tes urine di DKP Kota Denpasar, Selasa (14/10) |
SEPANJANG 2014 ini BNN Kota Denpasar tetap
gencar melakukan tes urine. Dilakukan terhadap ratusan pegawai pemerintah dan
swasta, serta ratusan pelajar SMA dan SMK di Kota Denpasar, kendati hasil tes
urinenya nihil atau negative zat terkandung dalam narkoba. Adapun yang
ditemukan positif hanya mengarah pada zat terkandung dalam obat-obatan yang dijual
bebas di pasaran yang dikonsumsi perserta tes urine lantaran menderita suatu penyakit.
Seperti
diungkapkan Gusti Agung Putra Wijaya SH, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat,
seizin AKBP Purwadi, Kepala BNN Kota Denpasar, saat ditemui FAKTA di Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar, saat melakukan tes urine terhadap 50
pegawai instansi tersebut pada Selasa (14/10). Ia menyebutkan bahwa dari
rangkaian kegiatan tes urine yang dilakukan terhadap ratusan pegawai di 6 instansi
pemerintah dan swasta, serta pelajar di 6 sekolah SMA/SMK sepanjang 2014 hasilnya
negatif. Ditemukan positif, bukan mengarah ke narkoba melainkan pada zat BZO.
Salah satunya seperti dialami pekerja Supermarket Tiara Dewata yang mengalami
sesak napas karena asma.
“Tujuan
kegitan tes urine ini sebagai antisipasi masuknya narkoba ke lingkungan pekerja
dan pelajar. Mereka kami anggap rentan dan dominan. Pekerja memiliki
penghasilan, sementara pelajar rentan terpengaruh oleh pergaulan,” ujar Putra
Wijaya.
Sementara
itu, sebagai langkah penyelamatan terhadap para pecandu dari pengaruh narkoba, tahun
2014 ini BNN Kota Denpasar telah mengirim lima pecandu untuk direhabilitasi.
Mereka dikirim ke balai-balai rehabilitasi milik BNN guna mendapatkan
penanganan sehingga terbebas dari ketergantungan dan konsumsi narkoba. Mereka di
antaranya merupakan laporan masyarakat dan orangtua. Mereka diserahkan kepada
BNN Kota Denpasar untuk mendapatkan penanganan rehabilitasi.
“Untuk 2014 ini, BNN Kota Denpasar telah
mengirimkan 5 orang pengguna untuk direhabilitasi. Satu di antaranya merupakan
hasil tangkapan pihak Polresta Denpasar, sementara 4 orang sisanya dari laporan
masyarakat termasuk orangtua. Pengguna adalah korban, mereka harus
direhabilitasi,” jelas Putra Wijaya. (F.915) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment