HARGA jual komoditi kacang kedelai lokal di pasar
tradisional Lamongan membaik. Harga bahan baku utama pembuatan tempe ini naik
dari Rp 6 ribu/kg menjadi Rp 7 ribu/kg. Kenaikan tersebut merata terjadi di
empat pasar tradisional yang dipantau Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan
(Diskopindag) setempat.
Seperti
diungkapkan Plt Kadiskopindag Kabupaten Lamongan, Setyo Basuki, melalui Kabag
Humas dan Infokom, Mohammad Zamroni, empat pasar tersebut adalah Pasar
Sidoharjo (Lamongan), Pasar Babat (Babat), Pasar Blimbing (Paciran) dan Pasar
Mantup (Mantup).
Di
Pasar Sidoharjo dan Babat harga jual kedelai mencapai Rp 7 ribu /kg, naik Rp
1.000,- dibanding harga jual minggu lalu yang sebesar Rp 6 ribu/kg. Sedangkan
di Pasar Blimbing/Paciran, minggu lalu kedelai yang dijual Rp 6.300,/kg, minggu
ini naik menjadi Rp 7.300,-/kg. Sementara di Pasar Mantup/Mantup naik dari Rp
6.200,-/kg menjadi Rp 7.200,-/kg.
Komoditi
lain yang mengalami kenaikan adalah bawang merah yang naik dari Rp 13 ribu/kg
menjadi Rp 15 ribu/kg di Pasar Sidoharjo. Sementara di tiga pasar lainnya malah
kompak turun hingga Rp 2 ribu/kg. Seperti di Pasar Babat/Babat yang turun dari
Rp 12 ribu/kg menjadi Rp 10 ribu/kg. Di Pasar Blimbing/Paciran turun dari Rp
14.500,-/kg menjadi Rp 12.500,-/kg dan di Pasar Mantup/Mantup harga jual minggu
ini Rp 12 ribu, atau turun dari harga minggu lalu yang sebesar Rp 14 ribu/kg.
Komoditi
jenis sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga. Seperti wortel yang naik
dari Rp 5.500,-/kg menjadi Rp 7.500,-/kg di Pasar Babat/Babat. Sedangkan buncis
naik Rp 2 ribu/kg-nya di Pasar Blimbing/Paciran, yakni dari Rp 8 ribu/kg
menjadi Rp 10 ribu/kg.
Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan
Lamongan, total sasaran panen kedelai di Lamongan tahun ini diperkirakan
mencapai 21.122 hektar. Dengan produktivitas sebesar 14 kwintal per hektar dan
sasaran produksinya sebesar 29.568 ton. (F.728) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment