PATUNG Dewi Saraswati yang berdiri megah di halaman
depan gedung KBRI Washington DC, Amerika Serikat, pada Kamis (25/9) lalu waktu
setempat, diresmikan Presiden SBY. Patung ini merupakan karya besar di bidang
pertukaran dan kerja sama budaya antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah
Amerika Serikat. Untuk pembuatan patung ini, Pemerintah Pusat melalui Dubes RI
di Washington DC mempercayakan kepada
Pemkab Badung untuk merancang bangun dan
pengerjaannya, sedangkan pembiayaannya dari CSR pengusaha nasional yang peduli
seni dan budaya.
"Peletakan
batu pertama pembangunan patung telah dilaksakan di halaman KBRI Washington DC pada
11 April 2013, saat saya menjabat sebagai Dubes RI saat itu dan dikerjakan oleh
seniman patung yang dikoordinir oleh Pemkab Badung berjumlah 5 orang dipimpin
seniman patung Nyoman Sudarwa. Pengerjaan patung selesai pada 2 Juni 2013,"
demikian disampaikan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Badung, Anak Agung Gde
Raka Yuda, mengutip penyampaian Wakil Menteri Luar Negeri RI, DR Dino Patti
Djalal, selaku salah satu penggagas pendirian patung Saraswati selain Chairul
Tanjung dan A A Gde Agung, Bupati
Badung, saat melaporkannya kepada Presiden SBY dalam rangkaian acara Peresmian
Patung Saraswati di Ball Room Utama KBRI.
Sementara
itu Presiden SBY pada sambutannya, lebih
lanjut dituturkan Raka Yuda, menyampaikan terima kasih atas karya besar di
negeri adidaya USA, kepada seluruh
komponen yang berjasa dalam pembuatan patung Saraswati, termasuk Bupati Badung,
A A Gde Agung. Presiden SBY menegaskan, jika melihat patung Dewi Saraswati
bukan hanya dilihat dari keindahan atau kecantikannnya saja, tetapi ada
falsafah bermakna di balik itu yaitu umat Hindu dan bangsa Indonesia mengenal Dewi Saraswati ini melambangkan
cinta atau kasih sayang, pengetahuan serta kehalusan budi dan seni budaya. Atau,
secara umum, Dewi Saraswati juga dapat diartikan sebagai the power of love, the
power of knowledge, the power of wisdom and toleranse. Ketiga kekuatan inilah
seperti cinta, kasih sayang serta pengetahuan dan kearifan maupun toleransi
sungguh diharapkan di bumi Indonesia
maupun di seluruh dunia.
Peristiwa
yang amat langka dan unik terjadi setelah peresmian patung Saraswati di mana
Presiden SBY beserta Ibu Ani Yudoyono dan seluruh undangan berkenan menyaksikan
upàcara pemelaspas dan prayascita patung Dewi Saraswati sesuai adat budaya yang
dipimpin oleh Bupati Badung, A A Gde Agung. Acara ini menjadi pusat perhatian
SBY dan seluruh undangan serta awak media seluruh dunia karena acara seperti ini
baru pertama kali terjadi di USA.
Bupati Gde Agung didampingi Kepala DKP Badung,
Eka Merthawan, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa acara ini hanya
untuk pembersihan material patung dari hal-hal negatif sehingga mampu
memancarkan nilai fibrasi yang positif
dan upacara tersebut bukanlah untuk mensakralkan patung karena patung Dewi
Saraswati di Washington DC hanya sebagai patung hiasan atau bersifat dekoratif,
bukan sebagai arca. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment