Badung Matangkan Pengembangan Smart City
2018 Diharapkan Sudah Jalan
2018 Diharapkan Sudah Jalan
Bupati Badung, I Nyoman
Giri Prasta, saat rapat koordinasi dan sosialisasi pengembangan sarana teknologi
informasi/smart city di Puspem Badung, Kamis (8/6).
|
PEMKAB Badung terus mematangkan
pengembangan Smart City. Konsep smart city ini diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, dan mudah kepada masyarakat Badung. Tahun ini
sedang dikebut pembangunan infrastruktur fiber optik dari Uluwatu hingga Belok
Sidan. Diharapkan tahun 2018 layanan aplikasi Badung Smart City sudah dapat
dinikmati masyarakat Badung. Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi dan
sosialisasi pengembangan sarana teknologi informasi/smart city di Puspem
Badung, Kamis (8/6). Rapat dipimpin langsung Bupati Badung, I Nyoman Giri
Prasta, serta dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), I
Wayan Weda Dharmaja, para Camat dan Perbekel/Lurah se-Badung.
Pada kesempatan tersebut
Kepala Dinas Kominfo Badung, Weda Dharmaja, mengatakan, rapat koordinasi dengan
para Camat, Perbekel/Lurah, ini dalam rangka melaksanakan salah satu program
unggulan Pemkab Badung yakni melaksanakan tata kelola pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat berdasarkan pengembangan teknologi informatika
(TI). Pengembangan TI ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat secara efisien, efektif, tepat dan murah.
Dijelaskan bahwa pembangunan
smart city di Badung sudah dinilai oleh pemerintah pusat. Dari seluruh
kabupaten/kota di Indonesia dipilih 100 dan dipilih lagi yang akan siap
mengembangkan kabupaten smart city. Salah satu dari 25 daerah yang dipilih
adalah Kabupaten Badung dan telah dilaksanakan MoU dengan pemerintah pusat.
Smart city secara
teoritis sudah diterima, karena sudah melaksanakan sistem aplikasi di
masing-masing SKPD. "Setiap tahun pusat memberikan penghargaan kepada Badung,
karena semua program sudah menerapkan teknologi informasi. Namun sekarang akan
dikembangkan agar mampu terintegrasi secara keselurahan," jelasnya.
Pengembangan smart city
ini bertujuan lebih mudah dan efisien sehingga masyarakat juga memahami kondisi
aktual di lapangan. Akan lebih mudah mengembangkan potensi-potensi yang ada di
wilayah Badung, masyarakat dan pemerimtah akan mudah mengakses apa yang diprogramkan
di Badung. Selain itu untuk mempercepat mengantisipasi keadaan yang tidak
terduga. "Yang paling penting dalam pengembangan ini adalah infrastruktur
sebagai penopang utama pengembangan smart city, baik itu dalam bentuk wifi,
fiber optik (FO) dan lainnya yang akan dipasang di seluruh wilayah Badung,"
tambahnya.
Membangun jaringan dari
ujung utara hingga selatan Badung, Pemkab Badung telah bekerja sama dengan pihak
ketiga untuk dibantu pemasangan/menanam fiber optik dari Uluwatu, Tanjung Benoa
hingga Belok Sidan. Smart city juga akan didukung dengan pembangunan CCTV di
tempat strategis untuk melaporkan situasi di Kabupatem Badung dan akan terekam
di Badung Command Center. "Dipasang kurang lebih 90 titik CCTV dari utara
ke selatan untuk memperkuat jaringan kita. Rencananya, 2018 di desa juga akan
dilalui FO dan memasang wifi di seluruh banjar, pustu, kantor desa utamanya
sekolah dalam memberikan layanan terhadap laptop dan ujian online di sekolah
sehingga seluruh masyarakat dapat terlayani TI secara gratis," terangnya.
Sementara Bupati Badung,
I Nyoman Giri Prasta, mengatakan, memang sudah menjadi komitmen Pemkab Badung
untuk mengembangkan smart city sehingga masyarakat Badung terlayani teknologi
informasi dengan baik. Melalui smart city ini ke depan Pemkab Badung ingin
mewujudkan Badung smart sosiality, berpihak kepada rakyat.
Bupati Giri Prasta
menjelaskan, dalam pengembangan smart city, di anggaran perubahan 2016 sudah
dilakukan kajian oleh UNUD sehingga ditentukan aplikasi apa yang akan
dijalankan. Sementara di anggaran induk tahun 2017 sudah dilaksanakan
pembangunan gedung Badung Command Center yang akan diisi oleh Kantor Kominfo,
Badung Command Center dan Data. "Konsep smart city ini adalah concecting,
controlling dan monitoring," jelasnya.
Sementara di anggaran
perubahan 2017 ini akan dilakukan kajian teknis agar sinkron dengan RPJPD dan
RPJMD serta sistem dan aplikasinya. “Tahun 2018 baru diharapkan sistem ini
dapat berjalan dengan baik, dan dapat dijangkau oleh masyarakat di desa maupun
banjar”.
Mengenai jaringan fiber
optik, kata bupati, infrastrukturnya sudah dikerjakan mulai dari Uluwatu hingga
Belok Sidan. Untuk itu diharapkan kepada SKPD dan Perbekel/Lurah agar mendukung
dalam pemasangan CCTV di tempat-tempat strategis dan ke depan akan diisi CCTV
di setiap desa dan banjar. "Kami sudah anggarkan di induk 2018 untuk
pengembangan smart city ini sebesar Rp 95 M. Ke depan kami ingin menjadi pilot
project terkait smart city," ujarnya.
Bupati juga sudah
melakukan studi komparasi ke beberapa daerah dan hasilnya digabungkan untuk
dipakai di Badung. Bila infrastuktur dan sistem smart city ini sudah dapat
terbangun, tidak berlebihan kiranya dari Badung membangun Bali. Bupati ingin
membangun Bali dengan konsep one island, one management. Sementara untuk
aplikasi, khusus di desa, smart city ini menjadi satu. "Agar pengembangan
smart city dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami harapkan dukungan dari
semua pihak khususnya para perbekel/lurah agar terus melakukan koordinasi
dengan kominfo, sehingga pembangunan jaringan aplikasi dapat berjalan dengan
baik," pungkasnya. (Humas Setda
Kabupaten Badung)
No comments:
Post a Comment