MENYONGSONG
MEA DENGAN MUSRENBANG
ARUS globalisasi
telah membawa masyarakat dunia menuju era di mana
semakin tipis batas-batas atar negara. Berbagai kesepakatan antarnegara
dilakukan untuk menjamin bahwa perdagangan antarnegara dapat berjalan dengan
lancar dan bebas hambatan, salah satunya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dengan adanya MEA, produk dan tenaga kerja dapat masuk ke negara lain sesama
anggota MEA tanpa adanya hambatan.
Persaingan produk dan tenaga kerja
sesama anggota MEA tidak dapat dihindari dan tentunya akan membawa dampak
positif dan negatif tergantung bagaimana masyarakat dan pemerintah menyikapinya.
Lantas, di mana peran pemerintah ?
Untuk menyikapi gempuran produk dan tenaga asing ke Indonesia, peran pemerintah
adalah menerbitkan regulasi yang melindungi produk dan tenaga kerja dalam
negeri. Pemerintah juga berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalam
peningkatan kemampuan sumber daya manusia maupun dunia usaha serta mendorong
masyarakat agar mengembangkan diri dalam menghadapi persaingan.
Pemerintah harus mampu menyerap berbagai permasalahan
yang terjadi di masyarakat baik pada
tataran individu maupun dunia usaha untuk mencari solusi yang tepat, di sinilah
musrenbang berperan penting.
Pemerintah Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, menjadikan musrenbang sebagai sarana yang
cukup handal untuk menentukan strategi pembangunan dalam
menyikapi peluang dan tantangan di masa yang akan datang. Seluruh pemangku
kepentingan dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan, di antaranya
kelompok masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dunia usaha, DPRD
dan eksekutif. Dengan bersatunya seluruh pemangku kepentingan dalam forum
perencanaan pembangunan ini akan dapat menghasilkan
solusi-solusi untuk menentukan arah pembangunan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Berbagai program unggulan yang
dimiliki Pemerintah Kota Kediri lahir dari hasil musrenbang ini. Program pemberdayaan
masyarakat (Prodamas) adalah salah satu program unggulan untuk mengakomodir
kebutuhan masyarakat yang proses perencanaannya dilakukan melalui musrenbang.
Melalui forum pra-musrenbang/rembug warga, berbagai usulan
kegiatan pada skala rukun tetangga (RT) dibahas dan diputuskan.
Pemerintah Kota Kediri mengalokasikan dana khusus untuk
mengakomodir seluruh usulan program pemberdayaan masyarakat ini dengan dana Rp
50.000.000,- per RT, dengan jumlah RT di Kota Kediri
sebanyak 1.442 RT.
Sedangkan program/kegiatan yang berskala besar dan lintas
wilayah maupun bidang dibahas tersendiri untuk dibahas pada musrenbang tingkat
kecamatan maupun kota.
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar SE,
saat memberikan sambutan
dalam pencanangan MUSRENBANG 2016.
|
Pemerintah Kota Kediri memiliki
komitmen dalam mewujudkan pembangunan masyarakat yang menyeluruh dan
berkesinambungan dengan menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai bidang. Hal
ini tercermin dalam pelaksanaan musrenbang. Agar fokus dalam menangani
permasalahan dari berbagai bidang, pelaksanaan musrebang
dibagi menjadi 4 bidang. Pembagian bidang ini juga merupakan strategi
yang relevan dalam menghadapi peluang dan tantangan berlakunya MEA.
Pertama, bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan
sosial. Melalui bidang ini pemerintah berupaya untuk
meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan cara
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan
pendidikan dan kesehatan dan memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat.
Tantangan utama dalam perdagangan global adalah kualitas sumber daya manusia,
sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
kesehatan menjadi syarat mutlak untuk menghadapi persaingan global. Di samping
itu pemerintah juga menyiapkan program perlindungan sosial untuk mengantisipasi
dampak negatif perdagangan global.
Kedua, bidang lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas
umum. Bidang ini fokus pada penyediaan infrastruktur
yang mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Berkaitan dengan
infrastruktur, daya saing produk merupakan salah satu kunci sukses dalam
kompetisi global sehingga penyediaan infrastruktur yang mendukung perekonomian
dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi bagi produk lokal.
Ketiga, bidang
ketenteraman, ketertiban dan pelayanan umum. Melalui bidang
ini Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Kediri
berupaya meningkatkan layanan publik yang cepat, tepat, dan murah serta
menciptakan ketenteraman dan ketertiban bagi masyarakat.
Keempat, bidang
perekonomian, pariwisata, dan budaya. Bidang ini
mengakomodir berbagai usulan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat
melalui berbagai kegiatan peningkatan skill
tenaga kerja maupun wirausaha serta meningkatkan pariwisata dan budaya di
Kota Kediri. Berbagai program peningkatan kapasitas tenaga kerja dan
peningkatan kemampuan usaha menjadi jawaban atas masuknya produk dan tenaga
kerja asing. Tenaga kerja dengan skill yang
tinggi serta usaha lokal yang dapat menghasilkan produk yang unik dan
kompetitif akan dapat menembus pasar nasional maupun internasional serta dapat
menangkal serbuan produk maupun tenaga kerja asing.
Dengan demikian peluang dan
tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat dijawab dengan berbagai program dan
kegiatan yang lahir dari musrenbag. (ADV Bappeda Kota/RIED) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment