Gubernur
Kalsel Panen Perdana Padi Di Barito Kuala
JANJI Pemkab Batola untuk terus
mempertahankan status sebagai penyangga pangan Kalsel tak sia-sia. Buktinya,
Kabupaten bermotto Selidah ini
kembali berhasil melaksanakan panen padi di awal tahun 2016.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut, Pemkab Batola mendapatkan kehormatan
dengan melaksanakan panen bersama Gubernur
Kalsel, H Sahbirin Noor. Tak hanya itu, di jajaran Korem 101 Antasari,
Danrem Kolonel (Kav)
Yanuar A yang juga baru dilantik, menjadi orang pertama yang ikut melaksanakan
panen di Bumi Ije Jela.
Kegiatan yang mengambil tempat di
Pertanaman Padi Sawit Dupa (sekali mewiwit dua kali panen) pada musim tanam di
Desa Karya Makmur, Kecamatan Tabukan, Kabupaten Batola, itu juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Hj Noormilyani AS SH, dan
para kepala SKPD lingkup
Pemkab Batola dan Pemprov
Kalsel.
Panen yang dilaksanakan saat itu merupakan program
kegiatan dari Pemprov
Kalsel melalui Dinas Pertanian Pangan dan Horkultura Provinsi Kalsel
bekerja sama dengan Pemkab Batola, yakni Pengembangan Sawit Dupa seluas 300
hektar yang terdiri dari 250
hektar di Desa Karya Makmur dan 50 hektar di Desa Karya Jadi.
Menurut Bupati Batola, Hasanuddin Murad, sampai saat
ini posisi pertama untuk status sebagai penyangga pangan di Kalsel tetap
dipegang oleh Kabupaten Batola. Hal ini, katanya lagi, membuktikan bahwa
kegiatan pertanian di Bumi Ije Jela
adalah yang terdepan
dari kabupaten/kota lainnya.
“Saya mengucapkan terima kasih
kepada para petani dan masyarakat, serta jajaran dinas pertanian, yang telah
berusaha mempertahankan status daerah kita sebagai penyangga pangan di Kalsel,” ucapnya.
Dijelaskannya, jenis padi Sawit Dupa ini
dimaksudkan agar dalam setahun para petani di Kabupaten Batola dapat
melaksanakan tanam padi sebanyak dua kali.
“Panen dan tanam setahun 2 kali ini mudah-mudahan bisa terus dilakukan di Bumi Ije Jela. Jadi, setelah panen padi Sawit Dupa, dilanjutkan lagi dengan menanam padi jenis lokal,” ujarnya.
“Panen dan tanam setahun 2 kali ini mudah-mudahan bisa terus dilakukan di Bumi Ije Jela. Jadi, setelah panen padi Sawit Dupa, dilanjutkan lagi dengan menanam padi jenis lokal,” ujarnya.
“Program-program pembangunan termasuk program peningkatan usaha
tani di Kabupaten Batola akan selalu mendapatkan dukungan dari Pemprov Kalsel” |
Lebih lanjut Hasanuddin Murad menerangkan, di Kabupaten
Batola luasan lahan pertanian padi produktifnya sekitar 99.666 hektar. Sedangkan untuk
luasan lahan produksinya sekitar
120.090 hektar.
“Untuk kontribusinya terhadap pangan
Kalsel sekitar 17 persen dari jumlah total produksi padi di Kalsel,” katanya.
Keberhasilan produksi tanaman padi di
Kabupaten Batola ini, terangnya lagi, tak lepas dari upaya Pemkab Batola yang
selalu berusaha mendampingi para petani dari awal menanam hingga panen tiba.
“Upaya yang dilakukan jajaran pemkab itu dari peningkatan
sarana dan prasarana
pertanian mulai yang semi modern
hingga yang modern. Hal
lain yang juga dilaksanakan Pemkab Batola untuk membantu para petaninya adalah
melaksanakan peningkatan jalan usaha tani,” terangnya.
Selain memiliki kelebihan tersebut,
bebernya lagi, kelebihan lain yang dimiliki para petani di Batola adalah
kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Petani di Batola ada kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki para petani di Indonesia, yakni mendapatkan pinjaman pupuk bersubsidi dan pinjaman tersebut tanpa bunga.
Petani di Batola ada kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki para petani di Indonesia, yakni mendapatkan pinjaman pupuk bersubsidi dan pinjaman tersebut tanpa bunga.
Sementara itu, Gubernur
Kalsel, H Sahbirin Noor, dalam sambutannya mengatakan, untuk program kegiatan
pemerintahan daerah, hendaknya selalu bersinergi dengan kegiatan yang ada di Pemprov
Kalsel. “Untuk
itu, program-program
pembangunan termasuk program peningkatan usaha tani di Kabupaten Batola akan
selalu mendapatkan dukungan dari Pemprov
Kalsel”. (HUMPRO-BATOLA) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment