TAHUN ini sebanyak 22 desa di Kabupaten Bulukumba
mendapat bantuan proyek operasi nasional agraria (Prona) yang tersebar di 10
kecamatan. Jumlah obyek lahan yang di-Prona-kan mencapai 2.000 bidang tanah.
Kasubag Tata Usaha Bidang Pertanahan
Nasional (BPN) Bulukumba, Hasdinawati, menjelaskan, ke-22 desa tersebut
tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Selain persawahan, pembuatan sertifikat lahan
secara gratis itu juga diperuntukkan bagi lahan perumahan.
“Tapi yang kami prioritaskan dulu
adalah lahan perumahan dan ditargetkan Oktober sudah selesai semua,” kata
Hasdiwati. Menurutnya, seluruh obyek lahan yang akan mendapatkan sertifikat
tersebut masih dalam tahap pendataan dan pengurusan oleh pihak BPN. Jumlah obyek
tahun ini meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 1.500 bidang
tanah.
“Tahun ini naik 500 bidang tanah,
tapi tahun ini cuma 22 desa yang dapat kalau tahun lalu itu 25 desa dan
kelurahan,” jelasnya.
Program
sertifikasi lahan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu dan belum
memiliki sertifikat kepemilikan atas lahannya. “Jadi, ini diutamakan untuk
masyarakat miskin yang belum punya sertifikat atas tanahnya. Tidak ada pungutan
biaya. Mulai pengukuran sampai penerbitan sertifikat semuanya gratis,” tegas
Hasdiwati.
Ke-22 desa/kelurahan yang
mendapatkan jatah Prona tahun ini yakni Kelurahan Tanah Konkong, Kelurahan Ujung
Bulu, Desa Barombong, Desa Matekko, Desa Paenr Lompoe (Gantarang), Desa Bonto
Minasa, Desa Jojjolo (Bulukumba), Desa Karama, Desa Swatani (Rilau Ale), Desa
Lembang Lohe, Desa tanah Jaya (Kajang), Desa Lonrong (Ujung Bulu), Kelurahan
Tanah Beru, Kelurahan Benjala Bonto Bahari, Desa Buhung Bundang, Desa Bonto
Marannu (Bontotiro), Kelurahan Bonto Kamase, Desa Gunturu dan Pataro (Herlang),
Desa Benteng Palloi, Balibbo Mattirowalie dan Sopa Kindang. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment